Thursday, July 7, 2016

Kebaikan Hijriyyah

Berlomba kembali dalam keramaian Hijriyyah adalah sebuah tugas berat dalam dentingan waktu pergulatan umat manusia. Manakala kecewa dengan hilangnya ramadhan namun lupa akan munculnya kebaikan menjelang ramadhan. Ramadhan adalah bulan hikmah, hikmah dimana manusia bisa menjadi lebih adil. Adil terhadap dirinya sendiri meluruskan niat yang terlupakan yaitu dzikrullah. Dzikir setiap saat selain di bulan ramadhan ibarat dzikir tanpa pujian dan reward_Nya, sementara dzikir (ingat) kepada Allah SWT saat bulan ramadhan adalah keberkahan yang tidak semua orang mampu mencernanya. Adil terhadap kelebihan diri dan melupakan sujud kita kepada Allah SWT yang selama 11 bulan menengadahkan muka dan membusungkan dada hingga malaikat malu akan hamba Allah yang satu ini yaitu manusia. Adil terhadap perilaku jasad kita yang selalu  diperlakukan dengan glamour baik fisik, hati dan pikiran, yaitu tanpa mnegenal lelah mencari sesuap nasi, kemulyaan dunia dan kemashuran ilmu. Hingga datang ramadhan membukakan mata setidaknya ingat kembali kebiasaan kita saat masih aktif berbuat baik.

Apa yang akan kita munculkan dalam fikir manakala lilin yang meleleh akan mengakhiri hidupnya. Solusi yang dimunculkan mengganti lilin yang baru tentunya. Setiap yang menyala pasti akan padam. Bagaimana bila nyala terus bisa ada saat ada yang siap akan mati. Tentunya bila ada pengganti dan penggantinya dalam jumlah yang tidak terhitung. Saudara sekalian yang budiman, apa yang menjadikan kita sebagai manusia yang bisa menjadi contoh kebaikan bagi manusia yang lain?. Adalah kita saat memberikan perilaku terhadap orang lain menemukan sisi komunikatif yang terbaik, contoh kecil kebaikan akhlak kita terhadap keluarga, teman, tetangga, masyarakat dan sebagainya. Kebaikan itu mungkin akan terkenang saat nyawa sudah jauh dari raga dan mutlaklah bagi setiap manusia terhadap manusia yang lain. Bilamana dekat saling hujat manakala jauh dan menghilang saling melontarkan kata silaturahim dan memaafkan, itulah wajah manusia.

Berbahagialah bila kita bisa selalu memberikan kebaikan pada diri kita, mempunyai kekuatan walaupun sedikit untuk mencari kebaikan yang selalu mengalir. Kebaikan yang dimunculkan untuk memberikan kebaikan yang lain terhadap yang lain pula. Adalah hijriyyah memberikan waktu untuk mengawali perjalanan dalam padang masyar. Melewati banyak tantangan selama 11 bulan mendatang. Pada bulan ini bagaimana manusia akan di uji untuk menjalani kerasnya kehidupan ke depan.
Kehidupan manusia yang tidak ada ujung dan pangkalnya. Kehidupan yang membawa manusia pada kelelahan. Kelelahan dalam menuai ibadah, menuai kenikmatan dan menuai harapan panjang di akherat kelak. Bagaimana manusia berjuang untuk patuh kepada Allah SWT setiap detakan jantung, sementara setiap seper seribu detik setan gonjang ganjing dalam alam fikiran kita manusia untuk membuat onar dan membuat persahabatan di akherat. Lewat awal bulan setelah lepas ramadhan manusia akan menjalani serangkaian bekal menuju padang mahsyar, bekal yang membuat bekal yang sudah ada menjadi lebih kuat yaitu berlomba mempertajam kebaikan.
Apapun yang diupayakan manusia terhadap hidupnya sendiri dan keluarganya selama di dunia adalah jawaban bagaimana kita menjadi manusia yang sempurna seperti yang diberitakan Allah SWT. Semoga kebaikan dan keselamatan akan selalu ada menerangi hidup kita sepanjang waktu dan akan menjadi lentera kelak di akherat. 
Wallahu'alam Bishowwab.
penulis, chie

 
back to top