Tuesday, November 13, 2012

Format Pemimpin Masa Depan

Kata khalifah sebuah makna yang membuat semangat untuk menunjukkan iktikad baik supaya selalu berupaya menyembah kepada sang khalik yaitu Allah SWT. Manusia diberikan anugrah sedemikian besar jelas mempunyai maksud yang dalam, sebagaimana Dia menciptakan kodrat manusia lewat Adam As. Gambaran wujud manusia pertama yang dilahirkan penuh kesempurnaan dibandingkan makhluk yang lain. Upaya Allah menciptakan manusia adalah untuk keseimbangan alam semesta. Seimbang dalam sebab akibat dan seimbang untuk memenuhi fitroh bumi. Jalan hidup Adam As dan Siti Hawa sudah terencana Allah SWT, turunnya mereka menandakan adanya tonggak menjadikan manusia sebagai makhluk yang paling sempurna sehingga perlu adanya uji coba yang bisa menunjukkan bentuk kesempurnaan setelah mengalami penderitaan di dalam alam fana yaitu bumi. Selanjutnya dengan akal, budi dan ilmunya manusia bisa meraih derajat muttaqin dan sempurna di mata Allah SWT. Apakah bisa tercapai selama hidup di dunia? Jawabnya bisa iya ataupun tidak.

Kembali kepada sebuah falsafah hidup. Ada siang ada malam, ada wanita ada pria. Ada syetan dan manusia. Sudah jadi takdir hidup manusia, kita semua penuh dengan dosa dikarenakan hati yang berjalan bersamaan dengan akal dan fikiran. Sementara ruh setelah di tiupkan di jasad pada kandungan seorang wanita, dia (ruh) tidak akan berdaya menerima bisikan siapapun termasuk hati dan fikirannya. Dengan bertambah pola fikir dan akal budi, setiap dari manusia yang terus beranjak naik dewasa mereka semua akan menemukan hidayahnya masing-masing sesuai dengan nilai hati. Bila ada suara merdu dia akan menirukannya, demikian pula bila ada suara keras dia akan mendengarkan dan juga apabila ada suara sumbang dan galau dia juga akan merasakannya. Jadinya manusia secara individu akan terbentuk oleh pola asuh orangtua dan sekitarnya. Bila orangtua menghendaki kafir, dia akan terintervensi menjadi kafir, jelas jalan menuju masa depan adalah suram tak bertuan.
Bila orangtua mengarahkan Dhien Islam, insyaallah anak yang dibesarkannya menemukan hidayah sedikit ataupun banyak dan akan jelas menemukan jalan yang akurat menuju surga Allah SWT. Bagaimankah menciptakan khalifat masa depan bumi dan akherat?. Tentunya kita akan berfikir sanggupkah raga, fikiran, hati, jiwa maupun harta kita mampu menciptakannya?. Yang mungkin bisa terjawab adalah insyaallah. Semua akan kembali kepada upaya untuk mewujudkan yaitu sebuah jalan menuju pemimpin masa depan yang membawa surga saat di dunia dan menaruh surga itu pada alam akherat secara harfiah. Apakah jalan tersebut masih panjang, apakah jalan itu mudah di lalui, apakah jalan tersebut memang ada?. Semua akan kembali pada kesadaran kita untuk selalu tepat memilih jalan Allah yaitu Dhien Islam secara terang-terangan dan haqqul yaqin beribadah secara istiqomah.
Sering kita mendengar istilah dalam masyarakat "sekolah kur nggo buang bodho". Sebuah peradaban yang semakin menurun dari tahun ke tahun setelah adalah Islam muncul. Setelah semakin pesatnya teknologi apakah semua itu sudah berubah? Yang ada adalah semakin masuk menjadi jaman jahiliyah kembali, dimana jaman akhir akan muncul menjadi sebuah kebinasaan umat dalam skala besar yaitu umat Islam besar penuh perpecahan dan akhirnya datanglah hari kiamat.
Kata pemimpin masa depan adalah jiwa khalifah atau pemimpin yang mampu memimpin banyak orang dan juga tetap mampu memimpin dirinya sendiri sepanjang jatah hidupnya bukan jatah waktu kepemimpinannya telah usai. Inilah sebuah format pemimpin masa depan yang susah dicari di jaman sekarang bahkan ibarat kata sudah punah di makan hiruk pikuknya penduduk bumi yang sarat dengan glamournya dollar.
Semoga apa yang kita inginkan akan sesuai dengan kenyataan. Diberikan jatah umur yang panjang untuk bertobat dan mengejar amal sholeh serta ibadah yang mabrur kepada Allah SWT. Idiomnya adalah menjadikan kita pemimpin bagi diri kita sendiri untuk keselamatan diri dan keluarga. Syukur menjadi pengayom bagi pribadi yang lain ataupun sekelilingnya. Besarnya menjadi suri tauladan yang baik di kalangan saudara, teman, sahabat ataupun handai taulan yang mengenal kita.
Wallahu'alam Bishowwab
 
Laqod  jaakum rosulun min anfusikum azizun alaihima anittum harishun alaikum bil mukminina roufur rohiim
Fain tawallau faqul hasbiyallahu laa khaulla wala quwwata illabillahil 'aliyyin 'adzim

penulis,
Muhshonu Rohman, ST

No comments:

Post a Comment

 
back to top