Ayunan telah lama berjalan, naik dan turun sepanjang hentakan tangan sang bunda. Sambil terantuk wajah sang ibu memerah namun tetap terjaga sambil menahan dahaga. Sesekali tangannya menyibakkan tirai ayunan saat nyamuk datang hinggap tak karuan. "Ibu, anakmu telah tertidur", bisik sebuah suara lirih di telinga. Tersentak sang ibu karena tak terasa satu pejaman mata telah mendengar bisikan indah entah darimana. Sang ibu menengadah, ya rabb ampunkan hambaMu ini, yang terlelap menjaga hatiku ini. Sambil menahan tetesan keringat, tak terasa airmata bunda telah meleleh bertepi dalam kelopak matanya, jatuh ke telapak tangan bunda. lepas menyentuh lantai. Ibu yang sabar tersadar dan kembali beranjak menahan kantuknya menemani buah hati yang tercinta.
Gelisah, lelah dan gundah adalah gambaran seorang ibu yang selalu setia menemani setiap anak-anaknya, dalam tumbuh kembang sang anak selalu dalam dekapan mesra sang bunda. Seluruh jiwa dan raga adalah tangan sang anak untuk jalan menapaki tangga yang licin, berkelok dan menanjak. Tumbuhlah sang anak sebagai buah hati yang penuh dengan asa dan semangat tetap tegar karena selalu bersama mereka sang buah hati penyejuk hati bunda. Segala kesedihan, semua kegalauan, semua kepiluan tertutup oleh tangisan anak buah cintanya.
Wallahu'alam Bishowwab.
Illahi anta maqsudi, waridhoka matlubi, a'tini mahabbataka wa ma'rifataka
Adakah manusia yang terlena mendengar tangisan buah hati tercinta. Adalah tiada daya dan upaya tatkala kita melupakan tangisan anak kita. Adalah dalam diri kita telah terjadi sengketa dalam hati yang terbersit oleh luka, luka demi luka yang terus membara entah kapan akan sirna. Muncullah menjadi bunga rampai kepedihan yang menyayat dalam kalbu dan melahirkan empati yang musnah dalam jiwa, raga dan hati. Lahirlah sumbu hati dalam fikir yang diam, diam dalam mencari indahnya cinta, diam dalam dekapan sang rembulan bahkan mati dalam sentuhan matahari.Manusia adalah sebuah ornamen antara jiwa, raga, hati dan ruh. Bagaimana akan menjadi manusia yang sempurna bila hidup mereka tidak pernah kenyang dengan dahaga dalam derita. Semoga dada kita selalu terisi dengan kalimat_Mu. Untuk menyembah_Mu sepanjang daya hidup ini.
Nina bobo, adalah jawaban atas itu semua. Jikalau nafas telah tertutup oleh sekam yang kuat memenuhi kelima indera kita. Niscaya cahaya buah hati tertutup dan samar. Namun bila hati yang gundah berganti dengan dawai asmara dan cinta yang membahana kembali. Sekam yang menutup indera kita akan kembali sirna dengan desir tangisan buah hati kita tercinta.
"Bobolah anakku semoga hidupmu akan indah kelak dalam pelukan sang bunda", bisik sang Ibunda tercinta. Tak terasa airmata meleleh di pipi bunda.
Wallahu'alam Bishowwab.
Illahi anta maqsudi, waridhoka matlubi, a'tini mahabbataka wa ma'rifataka
penulis,
Chie Zhoen
No comments:
Post a Comment