Berbicara panjang tentang kesempurnaan warna hidup manusia tidak akan pernah berhenti dalam satu titik tunggu yang sama bahkan dinyatakan sempurna. Dalam hidup kita keadaan diri dan lingkungan adalah bentuk dari kenyataan yang harus dipahami dalam skala yang sebaik-baiknya. Dalam koridor yang tepat di semua sisi pandangan. Menyangkut pandangan akidah, akhlak dan muamalah. Setiap yang menyatakan dirinya dalam sebuah syahadat "ashaduallaillahaillallah waashaduanna muhammadarosulullah" akan selalu berupaya menjadi pribadi yang tawadlu'. Pribadi yang serupa antara akidah, bibir dan hatinya. Siapakah yang akan menjadikan diri kita menjadi pola fikir yang berakidah. Adalah sebuah pertanyaan yang mengandung banyak sangahan dan kritikan. Namun tentunya bukan barang baru manakala setiap hidup di lingkungan harus mampu menjaga dan mengikuti ekses yang terjadi di dalamnya.
Akidah terbentuk oleh rutinitas kita yang sempurna. Sempurna dalam hubungannya dengan Allah SWT (hablumminallah). Apakah selama hidup menghadap Allah hati dan jasadnya bisa menerima anugrah, nikmat dan rasa syukur. Ataukah selama itu hidupnya tidak tenang dalam menerima nikmat dan karunia yang selalu diberikan tanpa batas. Kesempurnaan itu tentunya lewat sebuah jalan panjang yaitu istiqomah sujud (ibadah). Namun kendala yang menyelimutinya adalah sebuah penyakit hati yaitu RIYA.Sudah banyak pengalaman pahit sering dialami dalam hidup dalam komunitas yang beragam, berbeda akidah, berbeda pandangan, berbeda analisa dan bahkan berbeda aturan. Muncullah sebuah warna lain sehingga menjadikan runtuhnya akhlak yang telah di bangun dengan susah payah oleh akidah kita sendiri. Akankah kita semua sebagai makhluk Allah SWT selalu membuat kerusakan di muka bumi dan meninggalkan sebuah keyakinan bahkan shodaqoh dan amal jariyah kita adalah oleh alam sekitar kita yang telah memberikan andil kita untuk bisa hidup bersama. Marilah menjadi figur yang diamini banyak masjid dan memberikan adzan bagi seluruh penjuru alam. Akhlah rasul adalah cerminan itu semua. Wallahua'lam.
Akhlak adalah hasil atau output dari pemahaman akidah yang tertuang dalam rutinitas ibadah mengahdap Allah SWT. Akankah selama hidup beribadah secara istiqomah mampu membentuk watak atau akhlak kita yang terbaik. Akhlak yang terbaik adalah sebuah gambaran wajah manusia memandang diri pribadi dan lingkungannya sebagai warna yang beragam, sehingga kita mampu bersyukur terhadap sebuah perbedaan. Ahklak yang mengedepankan hatinurani bukan ambisi, hasrat dan keinginan. Akhlak yang menjadikan diri kita semakin rendah untuk sujud kepadaNya.
Muamalah adalah sebuah hasil karya dari akhlak dan akidah yang dituangkan dalam sebuah keharmonisan hubungan sesama manusia dan makhluk di sekelilingnya. Muamalah (hablumminannas) sudah banyak diberbincangan dalam semua lini forum dan pembelajaran. Dan akhirnya sering menghasilkan simpang siurnya pemahaman bahkan sering berbenturan. Sehingga yang muncul adalah saling menghadang dan menyerang akidah.
No comments:
Post a Comment