Jauh di lubuk hati yang terdalam setiap insan akan mengalami indahnya cinta. Di rasakan dan di alami mencapai sebuah taraf keindahan dalam beraktifitas. Setiap hari tersenyum dan tersipu, menikmati hangatnya udara pagi dan dinginnya malam dengan sang kekasih. Adakah setiap insan merasakan kesepian bila dekat kekasih. Bila rasa sudah naik menjadi sebuah impian dan harapan, semua akan pudar walaupun kita sangat dekat dengan orang yang mengasihi kita. Keinginan untuk menjadi pribadi yang paling sempurna, mempunyai kenaikan pola fikir, derajat, pangkat dan semua hal yang menjadikan akan menaikkan pesona bagi orang di sekeliling kita. Saat itu akan menjadi sebuah dilema kemiskinan prinsip yang menyebabkan sebuah keterbalikkan, semakin jauh dengan rasa dan kedekatan dengan orang terdekat. Apa wujud dari keadaan ini, adalah naluri insan yang membutuhkan aura penampilan menuju kesempurnaan namun tidak mendapat respon dari sekeliling kita.
Adakah pada diri kita sekalian mampu menerjemahkan kondisi demikian. Kembali pada riil statement semula bahwa prinsip menjadi insan yang lebih baik pada setiap kondisi, akan terbentur dengan keadaan yang menyebabkan jauh dan dekatnya dengan kesiapan menjadi pribadi yang sabar. Sabar dalam memperoleh ilmu, sabar dalam memperoleh rejeki, sabar dalam mencapai kenikmatan hidup. Ataupun selalu sabar terhadap keadaan di luar keingian dan harapan malah menjadi sebuah kenyataan. Letak dari pemikiran yang kondusif terletak dari bagaimana kita bisa menilai pribadi dan orang lain sebagai hal yang selalu harus disikapi secara sederhana. Berbaik sangka pada setiap orang yang berteman dan bersahabat, walaupun ujung pangkalnya mereka selalu menyakiti pribadi kita. Kesederhanaan inilah yang menjadikan letak pemikiran kita yang selalu mendapat respon bahkan menjadikan kedekatan dengan orang-orang yang terkasih. Mulailah dengan insting recharge, yang memutarbalikkan arus menjadi berlawan sehingga arus negatif akan berbalik arah positif dengan penyearah arus yang fleksible. Apa nilai yang terkandung di dalamnya?
Jika mau jujur pada kondisi bagaimana kita bisa sangat bahagian dan dalam kondisi bagaimana setiap diri kita akan mengalami krisis pemikiran dan kesedihan yang mendalam. Adalah jika dari setiap diri kita tidak mampu lagi meraba indahnya memejamkan mata sekejap dengan hembusan nafas perlahan. Tidak bisa merasakan hembusan angin yang sejuk, tidak mampu merasakan lagi segarnya siraman air dan tidak mampu lagi merasakan hisapan rokok. Tidak kuasa terdiam dalam kesendirian, tidak mampu duduk termenung dalam heningnya malam. Tidak bisa meraba permukaan telapak tangan kanan dan kiri. Tidak bisa lagi melihat wajah kita di cermin dengan aura tenang. Seolah hidup tenang namun hatinya galau dengan setumpuk aktifitas hidup yang beragam. Akankah kondisi ini bisa berubah? Restart, adalah jawaban dari setiap hati yang semakin gundah dengan ketidaknyamanan keadaan. Walaupun semua file akan lenyap dari penyimpanan otak kita setidaknya berbagai macam kepenatan hidup berangsur akan normal dengan bisa merasakan hangatkan udara pagi dengan seduhan kopi atau teh yang hangat sedap menyegarkan.
Apa yang anda fikirkan?, apa yang anda renungkan? Juga apa yang anda kecewakan? Apa kecewa dengan orang lain ataukah anda merasa mengecewakan orang lain namun tidak bisa jujur terhadap diri sendiri dan merasa anda lebih baik? Siapa teman dan sahabat anda, apakah sudah menjadi pribadi yang baik menempatkan mereka dengan senyuman ataukah selalu mencari kesalahan mereka, lalu apa yang sudah anda berikan kepada mereka? Apakah anda sudah menjadi krietria seorang yang baik? Ataukah merasa sudah baik dan melupakan mereka. Sudahkah menjadi pribadi yang baik?
Semua pertanyaan yang mengalir tidak perlu ada jawaban atau sanggahan, jujur ada pada pribadi yang sadar. Namun bila belum bisa menyadarkan diri sendiri berarti dalam diri anda belum tumbuh aura positif yang bisa menjadi es kesejukkan bagi orang-orang terdekat kalian. Sampai kapan anda egois terhadap diri sendiri dan selalu mencari kesalahan orang lain dan menilai salah orang lain. Selebihnya apakah anda sudah menjadi pribadi yang jauh lebih sempurna? Inilah yang akan menjadikan kegalauan hidup dengan kedekatan orang-orang yang terkasih akan kembali berwarna indah yang menyejukkan, menjadi pribadi yang arif terhadap warna tubuh kita.
Wallahu'alam bishowwab.
by Chie Zhoen
No comments:
Post a Comment