Ada satu hal yang membuat manusia saling membenci adalah rasa iri dan dengki. Beberapa hal yang membuat manusia menjadi tidak merasa berbahagia adalah selalu menggunjing sesama. Imbas dari menggunjing seseorang adalah hati menjadi hampa, gelisah bahkan kecewa dan dendam, padahal apakah kita sadar kita menggunjing orang, sementara yang digunjing tak sedikitpun merasakan apa-apa bahkan tidak terpengaruh. Akhirnyayang ada adalah menjadi manusia yang akan selalu merusak hidupnya sendiri bahkan keluarganya. Kita sama sekali tidak merasa akan hal itu karena pribadi kita selalu merasa ingin diayomi, namun kurang merasa bisa menghadapi kenyataan hidup bahwa apa yang dirasakan, apa yang diberikan oleh Allah SWT adalah merupakan kehendakNya. Sudah sepantasnya kita bersyukur dan ikhlas seikhlas-ikhlasnya. Sampai batas mana keikhlasan kita. Sampai batas dimana kita akan tidur menghadap utara alias mati. Inilah yang menjadi tolak ukur mengapa manusia merasa dirinya lebih dari orang lain dan sebaliknya. Ada perumpamaan "air beriak tanda tak dalam", dimana seseorang banyak beragumentasi yang ada adalah sebuah lepas kontrolnya kejujuran dari mulutnya. Mengapa demikian yang aku katakan, karena sudah sangat penat aku menyaksikan manusia satu sama lain didholimi dan menjadi bahan permasalahan, padahal tidak ada masalah yang hadir didalamnya.
Banyak manusia mengagungkan kemuliyaan seseorang lepas dari hal apapun. Sesuai dengan hukum Allah SWT.Padahal kalau kita sadari bahwa hidup kita cuma satu kali, setiap saat kita juga mendengarkan pengajian, setiap saat kita juga sholat dan setiap saat kita juga selalu menjaga ukhuwah dengan orangtua dan sesama. Apa yang menjadi hasilnya??, kekecewaan dan kekecewaan selalu hadir dan entah sampai kapan?.Apakah selalu kita untuk merubah sikap sementara kapan mereka berusaha merubah sikap mereka yang kurang manusiawi kepada yang diberi amanat dan diperintah. Apakah ini yang namanya kemuliayaan disisi Allah. Apakah ridho kita akan setulus hati kita saat kita berusaha sebaik mungkin dan seikhlas mungkin disisi lain hanyalah kemunafikan yang disaksikan. Ya rabb, sejujurnya aku sudah penat akan hal ini. Lebih baik aku mati menghadap illahi, manakala menyaksikan sebuahkehidupan tanpa keikhlasan dan semua berujung kepada kesalahan pribadi yang lebih muda dan justru menjadi tolak ukur akan kemaslahatan bersama. Apa gunanya tali silaturahmi bila sebuah silaturahmi tidak bisa menjaga sebuah keutuhan rumah tangga.
Ujung penyelesaian adalah marilah kita bersama menjadi manusia yang tulus ikhlas menerima ridho apapun yang dibebankan kepada kita oleh Allah SWT, menjadi manusia yang selalu tidak lepas dari rasa syukur dan melepaskan menggunjing orang lain. Marilah kita mendekat kepada Allah dengan jujur tanpa unsur riya dan sebagainya. Menghadap Allah dengan selalu mencari ridhonya, mencari amanahnya supaya kita kuat. Manusiayang kuat fisiknya adalah manusia yang tidak ada unsur ketakutannya akan mati.Manusia yang setiap saat mencerminkan nilai sholatnya sebagai penguat pribadinya. Apakah sholat bisa menjaga dari perbuatan keji dan munkar?? Jawabnya adalah Wallahu'alam??. Hanya Allah yang tahu. Namun kalau kita sadari kualitas manusia yang akan menjadi imam di akherat adalah kualitas manusia yang selama hidupnya kuat sekuat-kuatnya menghadapi cobaan hidup di dunia dengan rasa syukur. Dalam ilmu tareqat, ada 7 pintu hati kita akan dialiri energi ikhlas dengan selalu mengucapkan kalimat thayibah dialirkan ke sanubari kita supaya terhindar dari bisikan syetan yang selalu menyesatkan manusia, menyesatkan manusia dengan unsur hukum. Hukum adab, sopan santun, hukum kemaslahatan, hukum silaturahmi bahkan hukum birrul walidain.
Sedalam dan sepercaya apakah kita kepada orang lain, sedalam dan sepercaya kita memberikan kepercayaan penuh kepada seseorang untuk menjadi pribadinya sendiri. Sebaik apakah manusia sebaikkita menjalani hidup kita dengan ikhlas. Seikhlas apakah hidup kita seikhlas Allah memberikan cobaan kepada kita. Cobaan apakah yang kita ikhlaskan, cobaan hidup yang membuat fisik dan psikis kita goyah terhadap rahmatMu ya rabb. Subhanallah, engkau ciptakan sebuah ilustrasi hidup dan kehidupan manusia seindah yang Kau lakukan, hanya rasa syukur yang masih ada dan tersisa. Bila umurku tidak panjang hanya satu yang menjadi kebahagiaan adalah menjadi pribadiyang mumpuni terhadap rahmatMu. Engkau telah menciptakan kehidupan manusia yang sebaik-baiknya. Kehidupan yang menjadi tolak ukur keberkahan di akherat. Kita hanyalah manusia kecil dihadapanMu ya Rabb. Aku bersujud dihadapanMu denganikhlas. Mengharap kehidupan anak keturunanku kelak menjadi pribadi yang selalu ikhlas dan bersyukur terhadap rahmatMu. Sebuah perjalanan hidup manusia selalu dalam naunganMu. Cobaan dan sebagainya adalah sebagian kecil dari cintaMu kepada hambaMu ini.
Bersyukur dengan lidah, dilaksanakan dengan limpahan rahmatMu. Dihayati dengan memasukkan kedalam urat nadi supaya menjadi tali kehendakMu diakherat. Aku tidak berharap banyak tentang hidup ini. Hanya satu hal yang aku inginkan adalah kehidupan yang damai tanpa kemunafikan, kehidupan yang kuat sampai mati. Kuat menerima cobaanMu, kuat dalam membimbing keluarga, kuat dalam menjaga silaturahmi dengan keluargadan sesama.
Mohon maaf lahir batin bila banyak salah dan khilaf...
ghostnaruto@gmail.com
No comments:
Post a Comment