Kutarik dan kukayuh sepeda bututku dengan cepat saat kulihat jam sudah menunjuk angka 06.45 WIB. Dengan cepat dan ngos-ngosan terus mengayuh dan mengayuh akhirnya sampai juga di halaman sekolah yang melelahkan. Masih dengan sedikit ayuhan cepat kubelokkan lewat belakang gedung sepanjang ruang guru, kelas 3A dan seterusnya. Tidak melihat ada lubang di akhir gedung masih dengan kecepatan lumayan tiba-tiba ban depan menginjak lubang. Saat itu setengah terkejut dan tidak bisa mengendalikan stang sepeda dengan reflek tangan kanan mengerem dengan serentak… Seketika sepeda terpelanting dengan roda belakang terbang salto ke atas. Tak ayal lagi tubuhpun terlempar salto juga dan berguling-guling di tanah.. Aduuh seolah rontok tubuhku. Dengan muka merah dan menahan sakit kuberlalu dengan kesal karena ada anak kelas 3 yang sempat melihatku dan berkata “mas sedang latihan salto ya”.. kurang ajar sumprul.. bukannya ditolong malah melolong.. Aduuh.aduuh.
Beberapa minggu kemudian hal yang agak lucu kembali hadir. Saat pulang sekolah seperti biasanya karena aku memakai sepeda balap kutarik kencang dan menyusul teman-temanku yang sudah berlalu di depan. Setelah terkejar aku berjejer dengan sepeda teman-temanku. Dengan riang gembira aku dan teman-teman bercanda tak menghiraukan lalu lalang kendaraan di sekitarku wus..wus.. Pada kilometer kedua aku masih berjajar dengan gelak tawa dan canda. Karena saking asyiknya bercanda sepedaku oleng agak ke kanan lewati batas tengah jalan. Eh, dari arah berlawanan tiba-tiba entah dari mana datangnya tahu-tahu sudah ada orang membawa rumput bersepeda dengan beban rumput lumayan banyak sudah berada beberapa meter di depanku. Dengan kaget kugeser ke kanan sepedaku.. eh si tukang rumput malah membelokkan sepedanya ke kanan. Terus kubelokkan ke kiri eeh.. malah si tukang rumput juga ikut belok ke kiri… Ku kanan lagi dia juga ikut ke kanan. Akhirnya ku geser terakhir ke kiri menubruk teman-temanku disamping. Si tukang rumput dengan panik bilang dengan lantang “Awas.. awas.. eehh.tetetteet.. awaaaaaaaas..!!!!” Si tukang rumput akhirnya membelokkan sepedanya jauh ke kanan. Ku lirik dia bablas minggir ke kanan lalu menabrak pagar.. Untungnya pagarnya bukan dari beton tapi dari pohon penghias pagar, langsung saja wuuzzz nubruk dia dan sepeda yang sarat rumput amblas masuk hahahahaha… Sambil takut dan tersipu-sipu karena lucu kudekati tukang rumput dia bilang “bocah gebleg edan.. kamu yang punya jalan apa ya.. jangan dimakan sendiri itu jalan .. dasar gebleg..matamu ditaruh di kaki apa ya.. nih makan rumputnya..” Sambil tangan kujulurkan ku berucap lucu.. ampun pak.. ampun pak.. Langsung kuberlalu dengan cepat takut akan terus dimarahi. Seperti film Dono gumamku.
Masih pagi saat guru pelajaran bahasa daerah mengisi jam di kelasku 1C, akhirnya pelajaran kembali dilanjutkan kali ini tentang bahasa krama. Dengan lancarnya guru bahasa daerah menerangkan pelajarannya. Kemudian tiba saatnya siswa ditunjuk untuk membaca kalimat dari bahasa ngoko menjadi krama. Terus aku dengan tiba-tiba ditunjuk terus dengan santainya kubaca. Eh ternyata salah, terus teman cewek belakangku ngomong “itu salah bukan seperti itu” serentak seisi kelas rame. Dengan muka pucat kutersipu dan menundukkan kepala menahan malu. Apa yang aku kromokan??.. adalah kata makan, dengan santai aku bilang “maem”. Padahal bahasa kromonya makan adalah dhahar.. hahahaha.
Ada hal indah juga saat seusia itu mengenal lawan jenis. Senda gurau, gelak tawa dan akhirnya muncul juga perasaan yang luar biasa aneh. Apakah ini namanya cinta, cinta monyet kale.. Gadis itu berambut panjang, rambut hitam menyala, tubuhnya tinggi, wajahnya berseri bulat dan menawan. Saat pertama saling berpandangan terus tersipu akhirnya sedikit dekat.. Tapi saat itu aku adalah termasuk anak yang cuek dan dak bisa ngomong. Akhirnya aku dekat dengan dia hiihiii. Seingatku tidak ada kata atau ucapan love atau apa yang terlontar di bibir. Aku datang ke sekolah sering terlambat bel berbunyi aku berlari karena masih di sekitar tempat parkir sepeda. Saat mau masuk kelas sering saat dia sedang mengisi papan absensi di sebelah pintu masuk kelasnya. Aku tersenyum kepadanya, dia juga membalasnya, oh rasanya seerr. Adeem. Suatu saat juga saling ketemu rasanya indah banget, walaupun duduk berjauhan hahaha.. Itulah hal yang indah seiring dengan belajar dan mengisi otak dengan pelajaran. Salam sayang buat temanku dulu si rambut panjang, bila saat ini baru terlontar hahaha.. Masih ingatkah akan aku.!!! Huhuu. Maafkan aku istriku hahahaha..
Perjalanan hidup anak manusia terlahir dengan penuh harapan dan kemeriahan. Suka, duka dan airmata mengiringi setiap gerak anak manusia. Saat keluar dari rahim ibunya dia menangis meraung karena hidupnya harus terlahir ke dunia yang fana lepas dari sang kholik. Dia tidak bisa berkata apa-apa karena garis hidupnya telah ditentukan. Dia terdiam sebentar saat dibacakan alunan suara adzan di telinga kanan dan mendengarkan dengan khusyuk saat dihembuskan nafas iqomah di telinga kirinya oleh ayah tercinta, sang ibupun dengan linangan air mata bahagia ikut menyaksikan kebahagiakan itu. Sungguh anugrah terindah pertama dalam dekapan kasih sayang ayah dan ibunya. Naruto junior telah lahir.
Beranjaklah dewasalah si buah hati dengan dekapan kasing sayang setiap saat, dipeluk, disayang, ditimang, disuapin dan dibisikkan di telinganya yang mungil alunan syair cinta mengiringi mimpi yang akan dilaluinya. Sungguh sangat berkesan dan takkan pernah hilang sampai warna rambut berubah memutih. Waktu berlalu usia semakin bertambah dengan wajah menawan mempesona menarik airmata ibunya setiap saat dengan erengan manja tangisnya, usia balitapun berlalu. Naruto junior giginya habis dimakan permen.
Beranjaklah si buah hati orang tuanya meniti masa remajanya. Dengan santai dan cueknya dia mengisi masa remajanya dengan main, bersenda gurau dengan teman dan sekolah tentunya. Yang tak lepas dari ingatannya adalah saat habis pulang sekolah dengan melepas seragamnya dia berlari memanggil teman-teman untuk kumpul bersama, seperti si Bolang di televisi dia mengatur rencana bermain. Setelah dirasa kompak mulailah mereka berjalan dan bermain sampai lupa waktu telah sore. Saatnya maghrib tiba, dengan telanjang tanpa benang dan ‘burungnya’ keliatan dia menyiram air tubuhnya dengan keras byuuurr.. Sabunpun berputar-putar menahan sakit diremas-remas tak karuan.
Saat santai istirahat kedua di sebuah sekolah dasar naruto kecil seperti biasanya bermain dan bercanda dengan teman-temannya. Di pinggir jalan ada berjejer pohon asem jawa, dengan lincahnya dia dan teman-temannya naik memetik pohon asem, sambil makan dia berkoar-koar karena merasa tinggi di atas pohon seperti burung dan tak terasa burungnya sendiri ikut nongol karena celananya sedikit robek pas di tempat burungnya hinggap..hahaha. Tiba-tiba terdengar bunyi bel keras dari sekolah, secepat kilat dia meluncur turun dari pohon asem, menambah sobek celananya. Naruto berjajar tiga sambil berpelukan dengan meniti pematang sawah mereka masih saling berpelukan. Pematang sawah terlalu sempit untuk tiga anak kecil berjalan bersama dengan enam buah kaki saling berebut. Akhirnya tubuh ketiga bocah itu oleng, terus apa yang terjadi selanjutnya. ketiganyapun tercebur ke sawah yang masih becek karena baru ditamani. hahaha. Ketiganyapun seperti hantu sawah dengan wajah belepotan, baju celana bau dan sepatu jadi satu dengan ‘belet’ seperti kerbau habis membajak. Dengan masih tertawa ketiganya berlari membasuh dengan air sebersihnya kemudian berlalu pulang. Sampai di rumah kupingpun kena betot bokongpun memerah kena cubitan ibunya sambil mangap-mangap diguyur air seember..byuuurrr.
Hari-hari itu telah berlalu berganti dengan riuh rendahnya erengan suara jangkrik di malam hari dan sautan ayam berkokok di pagi hari. Hari berganti minggu, minggu berganti bulan dan bulanpun berganti tahun. Tahun demi tahun telah berlalu dan tak terasa kini hadir mengisi waktu dengan secangkir teh hangat dengan piscok di tangan. Lamunan telah dilalui dengan hembusan nafas bahagia, jalan hidup telah dilalui masa telah berganti dan perjalanan masih panjang. Sebuah alunan kata cinta telah dikumandangkan dengan keindahan. Hidup telah dilalui dengan luapan cinta yang mendalam. Syukur adalah bingkai yang sangat nyaman diucapkan, terimakasih ya Rabb telah datang dan berlalu dihadapan anak manusia sebuah perjalanan nasib, dengan linangan airmata dan luapan cinta, Engkau telah menganugerahiku cinta. Sebuah cinta yang besar tertanam bagi orang tua tercinta. Cinta yang dalam bersemayam pada hati ini kepada yang terkasih. Takkan pernah sirna sampai kapanpun keindahan dengan semuanya. Kalian semua adalah mahkota jiwaku, sepanjang hidupku yang tersayang, yang manis and cut3 adalah bola hatiku. Kuucapkan pada kalian rasa sayang ini dengan linangan airmata cinta. Tak bisa berucap lagi bahwa kita semua telah bersama dan akan tetap bersama untuk selamanya. Dunia dan akherat.
Reuni sebuah kata yang indah saat semua sama rata dan bergairah, saat saling menelaah dengan argumennya sendiri dan mencibir. Adalah hal yang penuh dengan kemasgulan dan membodohi makna silaturahmi. Apakah arti sebuah reuni apakah silaturahmi ataukah perpecahan.. Cobalah banyak bersyukur bahwa saat mengenang masa lalu kita tidak pernah membawa sebuah almamater. Tapi nilai dari ukhuwah itu sendiri yang sudah terpatri di hati. Apakah polos (red) ataukah lugu saat itu. Saat kembali bertemu sungguh suasana yang membahagiakan, namun ada hal yang selalu disembunyikan gengsi, provokasi, ambisi, alibi dan segudang pertanyaan yang tidak terlontar di bibir. Marilah kita bertegur sapa dengan rasa sayang bahwa kita masih punya teman, sahabat walaupun lama tak bersua, tapi teman, sahabat dan apapun namanya adalah sebuah kata yang indah dan selalu akan hadir di sanubari yang paling dalam, bahwa airmata kita yang telah tertumpah pernah seiring dengan teman dan sahabat-sahabat kita… Sahabat dan teman semua maafkanlah apabila aku banyak salah pada kalian semua, apapun bentuk kesalahan itu rasa sayang pada kalian semua tidak pernah pupus termakan usia.
Semoga kata indah akan selalu berjalan mengiringi setiap langkah jiwa kita, terimakasih semua semoga kalian memberi sinar bahagia pada jiwa ini sepanjang masa. Terimakasih semuanya atas belaian tulus cinta kalian. I Love U All.
Salam…
Penulis
Muhshonu Rohman, ST
ghostnaruto@gmail.com
Alumni SMPN2 Kroya angkatan '90
Alumni SMPN2 Kroya angkatan '90
No comments:
Post a Comment