Ibarat menanam jagung oleh petani. Dia memilih bibit jagung yang terbaik supaya bisa menghasilkan hasil yang memuaskan, berkualitas baik dengan hasil melimpah melebihi terget aturannya. Bisa laku jual yang tinggi di pasaran, dari hasil pohonnya juga bisa dimanfaatkan sebagai sesuatu yang berguna untuk makan ternak, kayu bakar, pupuk dan yang lainnya. Syukur bisa menjadikan kualitas terbaik bisa menaikkan image petani dapat tambahan modal dari pemerintah atau bantuan untuk pengembangan lahan. Tanggungan di rumah bisa menikmati jerih payah, sehingga anak bisa melanjutkan sekolah, istri bisa membantu aktifitas suami. Terlebih lagi bisa nambah lahan, beli mobil baru. Asal jangan beli bini baru. Mungkin tak terfikir bagi jiwa seorang petani menikmati semua kesenangan hidup dengan teknologi dan materialime dan glamournisme apalagi hedonism. Berbeda dengan yang sering pegang pulpen dan tanda tangan proyek. Setiap hari bergelimang barang nikmat. Dari makan enak sampai memakan TUBUH nikmat, sudah pada tempatnya. Namun bukan itu yang kami tawarkan dalam tulisan ini.
Ada berbagai warna yang beda dari sebuah analisa psikis dan psikologis setiap orang. Ada yang berperilaku baik, ada yang tidak baik. Berbagai hal yang sangat menarik selalu bergulir di seantero jagat, wajah dan warna dari quality head preview selalu jadi bahan gunjingan seolah masing-masing dari mereka tidak punya kepala. Sementara apakah design head personal sama bila hatinya berbeda?, yang ada adalah siapakah yang selalu read or iqro' terhadap manusia lemah. Selalu berfikir dan bertindak yang mencerminkan HEAD. Ada yang punya kepribadian dan pendirian, ada yang selalu dipolitisir oleh keadaan dan orang lain sehingga menjadi bimbang tidak punya pendirian akhirnya kepribadiannya jadi mental TEMPE dipegang lembut dirasakan lembek. Ada yang jadi guru alias pengajar atau orang pintar (kata orang desa), setiap hari memakan spidol atau kapur. Sehingga lupa akan tangan dan mulutnya yang sering argumen, asal memberikan sugesti supaya jadi manusia baik seolah dia gudangnya ilmu, tanpa adanya kepribadian. Menjadi pedagang yang setiap hari melayani pembeli, untung dan rugi selalu dihitung seolah 1 rupiah sangat berarti bagi kelangsungan usahanya, sehingga antara sodaqoh, zakat, hibah dijadikan satu isltilah yaitu yang seharusnya dihibahkan dijadikan zakat dan sebaliknya. Belum lagi yang menukar dan mengurangi timbangan dan menipu pembeli sudah jadi kebiasaan lumrah dalam dunia kapitalisme perdagangan. Menamakan dirinya pembela kebenaran, setiap hari mencari sebuah maksiat untuk dijadikan menu utama dalam berita pers. Imbasnya menjadi momok supaya manusia takut dan bersalah seolah Tuhan telah tiada, semua menamakan dirinya kaum borjuis spiritualis yang akan masuk surga pertama kali karena selalu menegakkan kebenaran menghancurkan kemaksiatan, membela janda menikmati perawan.
Sebagai contoh kita amati pada pemakaian HEAD, ada yang dipakai sebagai pemutar musik yaitu ditempatkan di tipe recorder sehingga bisa menekan pita kaset menemukan suara yang indah. Atau ditempatkan di sebuah printer untuk mendapatkan cetakan warna warni bahkan bisa copy paste semua file/gambar benda. Ada yang ditempatkan chips sebuah komputer dia merambah benua mengarungi samudra, mencari semua sumber ilmu, sehingga apapun bisa dicari dari ilmu memasak sampai ilmu bikin anak alias bokep mania. Ada yang menjadikan head sebagai kaki dan kaki jadi head seolah dunia hanya dia yang menempati, dengan kerasnya mencari rupiah demi dollar atau dollar untuk ditukar rupiah yang penting keluarga tercukupi. Ada yang menjadikan head sebagai tolak ukur menjadikan manusia baru, dia selalu memberikan bimbingan rohani bagi jiwa-jiwa yang dianggap murtad dan setiap hari menyalahkan dan memberikan contoh jatamnya api neraka dan janganlah mendekatinya, sementara dia sering menggunjing sesama dengan dakwahnya. Ada yang sangat lemah headnya, sehingga mengangkat kepala saja sudah berat alias sakit. Saat sehat banyak makan saat kepalanya sakit makanpun enggan, walaupun disuapi kekasih atau mantan kekasih atau istri sendiri, mungkin disuapin sama calon istri selanjutnya beda..hmm. Ada yang lebih menyakitkan, yaitu head yang memalingkan wajahnya saat bertemu orang lain, seolah dia adalah makhluk yang lebih dari siapapun tidak mengenal orang bodoh apalagi mengenal orang miskin. Apaseh kelebihan mereka dibanding Allah SWT, hanya egois yang ditampakkan. Sering menilai sesama namun susah untuk menerima penilaian dari orang lain dan pekerjaannya adalah menjadikan orang lain tidak dihargai oleh tetangga, teman, saudara dan yang lainnya. Sungguh disayangkan sebuah head yang lepas dari kedudukannya. Ada lagi yang mengambil head orang lain atau istilahnya menjatuhkan martabat orang lain demi segelintir maksud dan tujuan ataupun hanya demi sebungkus nasi rames atau duit yang bertebaran di atas kotoran ayam. Dan masih banyak pemakaian head di atas dunia yang berselimut awan. Seolah badai datang kembali terang dan sebaliknya, jaman hanya istilah wajah dan warna akan terus tergantikan dari generasi ke generasi seolah reinkarnasi satu demi satu seperti kacang goreng atau gedang goreng kata mas Jay (baca FB : Sanjay Khumar).
Janganlah menjual kepala saudaramu dengan kepala orang lain, sungguh harga yang mahal terhadap masa depanmu di akheratmu. Siapapun tidak berhak, hanya Dialah yang selalu menutupi setiap pundak kita yang berlumuran darah. Sakarotul mautmu jadi bahan bakarmu saat menjadikan dirimu beriman atau murtad. Sudah banyak contoh bila ini tidak disadari dan menjadi bahan utama pembicaraan yang tidak kunjung usai tanpa menyadari dan menjadi pribadi sholeh.
Banyak nikmat-nikmat Allah yang di dustakan setiap manusia yang beriman. Setiap hari memberikan persepsi yang salah tentang kepala orang lain. Seolah tiada guna Dia menciptakan setiap head untuk membuat perbedaan. Sehingga setiap kepala akan menemukan hati yang berbeda di mata sesama dan di mata Allah SWT. Bahwa kesombongan hanya akan membawa jasad kita berputar menunggu menjadi POCONG kapan malaikat akan mencabut nyawa dengan beban kepala yang berat memikul kepala saudaramu sendiri. Setiap hati akan menjadikan kepala yang berubah dan rambut memutih ataupun sebaliknya. Jasad yang mengalami pahit dan getirnya hidup jelas akan menjadikan setiap kepala yang menduduki menjadi head spirit of love dengan indah untuk kemaslahatan bersama. Akhirnya marilah kita berdoa dan berupaya membedakan kepala kita dengan orang lain dengan semakin menundukkan kepala kita dihadapan Allah SWT.
Wallahua'alam bishowab
penulis :
Crowja Garichu
ghostnaruto@gmail.com
No comments:
Post a Comment