Aktifitas pendidikan adalah sebuah rutinitas yang mengalami banyak problem dalam setiap kurun waktu tahun pelajaran. Setiap pergantian pembelajaran setiap tahun diikuti oleh perubahan mendasar dalam pencapaian target keilmuan peserta didik. Salah satunya adalah perubahan kurikulum dan kelengkapan pendidikan pada setiap tingkat pendidikan di sekolah. Belum lagi kebutuhan lain yang ikut membawa perubahan proses tahap demi tahap komunikasi verbal antara siswa dan gurunya. Terlebih lagi adanya standart pencapaian Nilai Ujian Nasional yang sudah ditetapkan oleh Dinas Pendidikan. Wabah baru tahun bergulir seiring dengan semakin pesat dan majunya peradaban.
Perkembangan kurikulum sudah sangat dramatis, metode uji coba selalu dicanangkan demi lajunya perubahan kurikulum sehingga dampak yang terjadi adalah penyampaian pendidikan secara pedagogis edukatif mengalami dehidrasi. Sebenarnya adalah setiap pembelajaran membutuhkan sebuah metode yang tersusun secara rapi dalam koridor yang selaras. Selaras dalam pengembangan materi pelajaran dan sesuai dengan silabus dan kurikulum yang ditetapkan, namun tetap mengacu pada aspek muatan lokal, kondisi sosial dan budaya di daerah mana sekolah tersebut berada. Sehingga setiap sekolah tidak copy paste isi kurikulum, tetapi bisa mengembangkan menjadi ciri dari sekolah masing-masing. Akhirnya marilah kita menjadikan sekolah kita sebagai bahan masukan teknologi dan menjadi resapan pola fikir peserta didik dengan benar.
Yaitu bahwa bentuk penilaian siswa/peserta didik mulai sekarang tidaklah mutlak pada aspek oyektifitas prestasi keilmuan, tetapi nilai yang lain bisa ditanamkan namun sebagai masukan bahwa itu semua merupakan rujukan tambahan untuk nilai pelaku.
Bagaimanakah sikap pengajar menghadapi perubahan jaman dengan berbagai bentuk sikap dari peserta didik yang kurang santun terhadap kebutuhannya sendiri?. Marilah kita mengambil kebijakkan yang terbaik, bahwa tujuan yang hendak kita capai pada tingkat pembelajaran pada setiap materi diharapkan bisa mencapai prosentase keberhasilan yang baik. Yaitu sesuai dengan standart kompetensi dan kompetensi dasar yang mampu memicu semangat belajar peserta didik. Sehingga nilai yang ditawarkan dari guru ke orang tuanya adalah OBYEKTIF sesuai perkembangan belajarnya. Karena yang terjadi di sekolah bahwa manipulasi nilai masih banyak dijumpai untuk sebuah kepentingan yang tidak seharusnya dilakukan. Namun jangan mengada-ada memberikan nilai walaupun sikap peserta didik kurang disenangi, berilah nilai seobyektif mungkin sehingga menumbuhkan kepercayaan dan tanggungjawabnya.
Apa seh makna Rencana Pelaksanaan Pembelajaran?
Landasan RPP adalah PP no 19 tahun 2005 pasal 20. Di dalam PP no 19 tahun 2005 pasal 20 dikatakan bahwa perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar.
Istilah RPP telah banyak dikenal di dunia guru, ada yang menyebutnya dengan nama skenario, persiapan, dan sederet nama lain yang memiliki arti yang kurang lebih dapat dikatakan sama yaitu sebuah rencana pelaksanaan pembelajaran yang dibuat guru sebelum melakukan pembelajaran, RPP dibuat sesuai dengan kurikulum yang berlaku dan terdapat inovasi-inovasi atraktif didalamnya. Sesuai dengan namanya yaitu berupa rencana maka ditulis dan direncanakan secara inovatif dan semaksimal mungkin dalam meningkatkan kompetensi siswa melalui pembelajaran. Pengertiannya adalah rencana operasional kegiatan pembelajaran setiap atau beberapa KD dalam setiap tatap muka di kelas. Lingkup RPP paling luas mencakup 1 (satu) Komptensi Dasar yang terdiri atas 1 (satu) indikator atau beberapa indikator untuk 1 (satu) kali pertemuan atau lebih.
Begitu rumitnya RPP sehingga setiap pengajar sampai lupa hingga tahun ajaran berikutnya rencana ini belum dilakukan, salah siapa dan dosa siapa. Ini wajah yang menarik kalau diamati, bukan kesalahan siapapun keberlajutan sistem ini masih ada, namun marilah kita memberi masukan positif bahwa setiap pelaku dan penerima pembelajaran haruslah merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dilepaskan, dengan metode komunikatiif bagaimanapun, kompetensi pengajar terbaik ataupun peserta didik yang inovatif tetap tidak akan mencapai titik temu pembelajaran apabila kondisi psikologis mereka terhambat. Minimal ada kesiapan dari kedua belah pihak dan diantaranya adalah sistem sekolah juga membantu tercapainya proses instant dari pendidikan.
Menjadi pengajar tidak segampang apa yang kita ucapkan, namun lebih dari itu apa makna dari setiap apa yang diucapkan seorang guru bisa mengena dan memberi arti sehingga selalu dijadikan bahan pemikiran bagi peserta didik untuk bisa merubah diri dan sikapnya menjadi sesuatu yang berguna kelak. Demikian semoga kita semua menjadi sebuah MATA AIR yang setiap saat mampu menyejukkan dan mengalirkan kebeningan tujuan untuk tetap mendidik generasi yang baek berguna bagi semuanya.
Kami sampaikan contoh bentuk RPP pada bidang pelajaran produktif SMK Teknik Otomotif, semoga bisa jadi bahan rujukan bagi yang membacanya. Bisa di download untuk semester ganjil dan semester genap
crowja garichu
ghostnaruto@gmail.com
Wah, mantabs nih pembahasannya....
ReplyDeleteSekedar info kalau mau download rpp silabus dimari
http://silabusandrpp.blogspot.com/
Tks sob.. slm kenal. Yups td dah tak kunjungi, nice your blog.. Fine.
ReplyDelete