Saturday, December 9, 2017

DUNIA HANYA PERSINGGAHAN

Manusia kategori dikatakan mulai hidup setelah mereka keluar dari rahim ibunya. Kandungan adalah media untuk menemukan indera, jasad dan jiwa yang akan bertemu dengan Ruh. Setelah ruh di tiupkan, wujud utuh manusia dalam rahim akan mengalami evolusi dan hubungan dengan tiga segi. Orang tua, dunia di luar kandungan dan Allah SWT. Bagaimana pola ini akan sejalan dengan keberadaannya kelak. Kandungan memberikan warna utuh akan keagungan sang Khalik. Interaksi anak manusia di mulai dari rahim. Dan akan menjadikan bagaimana kualitas anak yang akan keluar jelas berasal dari awal mula bagaimana ibunya memberikan nilai yang utuh dalam jiwa sang bayi. Bagaimana ibunya berbicara, tersenyum ataupun tertawa. Sang bayi akan menemukan copy paste induknya. Inilah bagaimana letak kesalahan seorang ibu yang akan dibawa di pintu neraka, padahal jaminan surga adalah anak yang akan dikeluarkannya. Apa yang menyebabkan itu semua.

Dengan sedih penulis akan mengemukakan sebuah ornamen kehidupan manusia setelah mereka dilahirkan. Begini sisi lainnya. 
Seorang anak terlahir dari keluarga sederhana, pada tengah malam dia dilahirkan. Hujan deras disertai gemuruh petir bersautan menyambut datangnya jabang bayi. Saat itu sang ibu sudah merasakan sakit yang luar biasa. Ketuban telah pecah berbaur dengan erengan. Dengan tergopoh dan panik sang bapak berlarian ke tempat dukun bayi. Sambil menahan sakit ibu sang bayi yang masih di rahim menjerit histeris sekuat tenaga. Keluarlah jabang bayi mungil lucu dan gagah. Dengan tergopoh dan merajuk berbicara sendiri sang dukun bayi berlarian menyambut jabang bayi yang sudah jatuh di nampan. Dan seterusnya...

Ahhir kisah hiduplah sang anak dalam dekapan sang ibu sampai dia beranjak dewasa dan menikah. Dalam satu atap mereka menerima anak baru yaitu menantunya. Seperti kebiasaan wanita, setiap wanita pasti akan merasa bersiteru kalau bertemu apalagi dalam satu atap. Setiap hari mereka bertengkar pendek kata, beberapa jam akur selebihnya bertengkar atau sebaliknya. Entah ada sebab atau hanya nuansa sepele yang menyebabkan perselisihan. Sehingga riuh ombak sampai juga ke pantai. Sang anak atau suaminya selalu mendapatkan dualisme contoh dari perpaduan kosakata ibunya dan istrinya. Apa yang ada di benak sang anak, tentunya adalah dilema yang menyebabkan berubahnya perangai baik sang anak menjadi pola fikir arogan dan susah mendapat masukan. Karena setiap saat yang terjadi adalah masuknya hinaan dan cacian antar dua kubu yang saling berseteru. Itulah hebatnya wanita, senyum sambil bertengkar dan menangis sambil tertawa.

Berujunglah situasi ini pada halaman antara kodrat dan irodat. Banyak manusia pasti akan berfikir bagaimana surga akan di dapat dalam satu rengkuhan dua tiga pula terlampaui. Gampang dalam memikirkannya namun susah untuk mewujudkannya. Wanita akan mengalami gejolak jiwa manakala kesediahan, kegelisahan dan kegalauannya tidak tersandarkan oleh buah hati ataupun belahan jiwa mereka. Mereka akan berlari ibarat kereta malam ataupun pesawat tempur. Saling salip dan berujung dengan tabrakan drastis. Singkat cerita mereka saling berdiam diri dan emosi yang terpendam terus menerus dan tak pernah henti.

Polemik ini lambat laun mempengaruhi psikis anaknya. Anak merasa lelah melihat hal mubah selalu berujung dengan haram. Anak enggan bertegur sapa, menyapa yang satu marah. Tak disapa yang lainnya merana. Seolah sang anak telah terjual dimiliki oleh orang lain. Jadilah sang anak egois tak peduli sekeliling. Semaunya sendiri, keras, angkuh dan berpola fikir arogan. Produk inilah yang dilahirkan oleh ibunya sekarang. Jadilah kehidupannya bak berlari di atas bara api dan berselimutkan obor yang menyala. Hilang arah, seolah Allah telah membawa nyawanya menuju medan perang dengan desingan peluru dan panah berhamburan menyobek dada dan menyayat kaki sang anak.

Anak lupa bahwa telapak kaki ibunya adalah surga, dia oleng tak peduli karena kecewa dan marah akan perilaku yang selalu kembali pada kuasa Allah, bahwa DURHAKA adalah jawaban dari apa yang nantinya terjadi manakala sang anak menelantarkannya tipisnya marah kepadanya dia gusar dan berkata anak nakal dan durhaka. Apakah perkataan tersebut bisikan hati dari dukungan Allah kepadanya. Apakah Allah akan setuju manakala sang ibu membedakan kasih sayang dengan orang lain. Apakah Allah akan melupakan sang anak manakala anak selalu dekat dengan istrinya. Bisikan itu menguatkan dilema sang ibu untuk semakin membenci sang anak karena lepas bahkan "KATANYA" terlena dipelukan istrinya.
Inilah dengan sangat terpaksa penulis menulis sambil menangis dalam hati bagaimana seorang ibu justru menjerumuskan dan mendekatkan sang anak ke pintu neraka dan yang memilukan justru dengan kasih sayangnya dia menjebloskan anak dalam lubang api neraka. Bagaimana sang anak kalau marah apakah SAH bila sang Ibu mau naik ke tangga surga dicegat oleh sang anak karena di dunia sang anak terlena karena kesalahan ibunya? Apakah benar perkataan ini dilontarkan sementara jasad bernyawa sang istri selalu terdholimi baik oleh perkataan atau perbuatan ibunya. Bagaimana contoh ini bisa menjadikan sang anak yang memiliki anak lagi alias cucu neneknya. Bagaimana perilaku contoh ini justru menjadi kambing hitam sang cucu enggan mendoakan orangtuanya karena selalu bertengkar.
Akhir kisah, penulis mengajak berfikir realistis dan religius. Bahwasanya surga adalah milik ibu dan anaknya serta cucunya terhadap ortunya. Surga ini akan DIKENANG oleh mereka saat di surga dalam KHOUL atau SILATURAHIM di akherat kelak, keluarga besar atau Bani atau justru PR bagi kelauarga tersebut untuk menunggu salah satu keluarganya yang masih di NERAKA?. Semua akan kembali bagaimana seorang anak manusia menerjemahkan apa yang di makan sang ibu saat mengandung. Apakah asupan perkataan yang tidak baik saat mengandung, atau sambil bercengkrama dengan tetangganya menggunjing sedemian rupa sementara dia lupa sedang mengandung sehingga tak tahu kalau tetangganya yang digunjing sakit hatinya dan berujar jelek. Ataukah keberkahan makanan yang masuk ke ibunya dirampas oleh media yang lain. ISTIGHFARLAH sebelum terlambat bahwa seorang ibupun bisa masuk neraka karena sang anak terdholimi dan lupa karena sakit hatinya tidak mau mendoakan ibunya. 
Semoga penulis SALAH mengartikan itu semua. Namun segi analisis IBADAH adalah bagaimana membuat Allah percaya bahwa ibadahnya tidak tercampuri dengan penyakit yang ada dalam jiwa seseorang sehingga doanya selalu terarah lurus. Semoga sang anak selalu mendoakan ibunya walaupun HIDUPNYA dirundung kepedihan. DUNIA HANYA PERSINGGAHAN, apa yang di depan kita hanyalah fatamorgana hidup. Ilmu, harta, jabatan, hiburan dan kepemilikan hanyalah sementara, tak ada satupun yang akan terbawa ke alam kubur atau akherat. Marilah berbenah dengan doa yang baik yang menjadikan anak cucu kita yang terbaik dalam kehidupannya ke depan.
Fatamorgana hidup sering melupakan kecintaan terhadap semua hal, sehingga malah berbuah sebaliknya. Contoh yang baik bagaimana menjadi insan yang IHSAN dan DHOIF, selalu merasa SALAH terhadap apa yang kita perbuat di hadapan Allah SWT. Subhanallah wabihamd subhanallahil adzim astaghfirullah.

Wallahu'alam Bishowwab.
penulis,
Chie (Muhshonu Rohman)

1 comment:

  1. Website paling ternama dan paling terpercaya di Asia
    Sistem pelayanan 24 Jam Non-Stop bersama dengan CS Berpengalaman respon tercepat
    Memiliki 9 Jenis game yang sangat digemari oleh seluruh peminat poker / domino
    Link Alternatif :
    arena-domino.club
    arena-domino.vip
    100% Memuaskan ^-^

    ReplyDelete

 
back to top