Wednesday, June 11, 2014

Pemimpin Sebuah Negara

Negara adalah lahan yang empuk bagi rakyat. Rakyat adalah tanaman yang subur bila tidak terkena hama, hama dari lahan yang empuk dicabik oleh cacing. Tarik ulur yang panjang akan datang dalam sebuah notabene negara, negara adalah kumpulan rakyat yang merdeka (kecuali yang tidak), negara berdiri atas nama rakyat tapi rakyat yang mana. Kolaborasi negara dengan pagar dan tiang rakyat adalah wacana indah pada pandangan pola ekosistem kehidupan sehari-hari untuk memajukan alam negara tersebut. Sebuah warna dari negara tercipta oleh kumpulan rakyat yang mendiami daerah tersebut dengan berbagai macam keadaan dan bentuk peradaban. Satu sama lain saling mengisi dan satu sama lain justru seiringkali berbeda pendapat dan berkelahi. Bila wajah sedikit berbeda karena banyak sekali ornamen warna menutup warna dasar yang sesungguhnya sehingga lahirlah sebuah sejarah, sejarah yang melenceng dari koridornya. Dan semoga rakyat tidak dijadikan obyek dan kambing hitam.

Dalam falsafah dunia pada pandangan Dhien yang BENAR. Telah muncul 25 pendamping dunia untuk berbangsa dan bersuku-suku hingga bisa saling berdekatan saling kenal mengenal. Sang Pencipta telah melahirkan dunia dengan petunjuk yang akurat. Namun dalam perjalanan waktu manusia telah sangat melupakan bagaimana wujud hidup untuk bercocok tanam. Sehingga lahirlah berbagai barisan untuk maju menanam padi dalam arah mundur kembali pada satu tujuan utama yaitu Istirahat atau finish ataupun istilah kerennya selamat masuk dalam jaman keabadian yaitu akherat. Pada 25 pemimpin dunia muncullah Imam tepat atas semuanya yang menjadikan perjalanan manusia melewati 5 konsekuensi hidup dalam bersujud dalam kurun waktu 24 jam. Untuk menemukan 7 pintu hati kembali dalam kolam surga.
Muncullah uswatun khasanah sebagai wujud example kepada dunia bagaimana menghabiskan segelas minuman dalam istilah jawanya "hidup kur mampir ngumbe". Saat minum inilah bagaimana air ini bisa mengenyangkan tubuh dan jasad menjadi manusia sempurna. 
Dalam wacana ini akan terpilih siapa yang akan mengajak minum bersama secara benar supaya air tersebut tidak tersedak ke tenggorokan. Muncullah sebuah kriteria seorang yang mengarahkan bagaimana air ini bisa masuk dengan melepaskan dahaga. 
Lahirlah 4 pondasi dasar yang memang telah diolah oleh sang Khalik. Bagaimana 4 pilar ini akan mewujudkan masyarakat madani, namun bukan lagi 25 orang pilihan, hanya manusia biasa yang tak lepas dari salah dan khilaf.
Pertama, yaitu  Shiddiq yang artinya benar, bukan hanya perkataannya yang benar, tapi juga perbuatannya juga benar. Sejalan dengan ucapannya. Kedua, Amanah artinya adalah benar-benar bisa dipercaya. Jika satu urusan diserahkan kepadanya, niscaya orang percaya bahwa urusan itu akan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Ketiga, Fatonah yang artinya cerdas mampu mencerna dengan nurani yang benar sesuai koridor sang Khalik. Keempat, Tabligh artinya menyampaikan. Menyampaikan sebuah kebenaran dengan mutlak.
Baldatun Thoyyibatun Wa Robbun Ghofur
Bagaimana ini bisa terwujud dalam jiwa pemimpin sebuah negara. Jelas akan tercipta negeri "Baldatun Thoyyibatun Wa Robbun Ghofur" sebuah negeri yang selamat dunia dan akherat karena suri tauladan yang akurat telah mengena dalam penduduk negeri tersebut (kecuali yang tidak).
Kita akan mampu memlilih seorang pejuang amanah sang Khalik dengan akurat apabila tidak ada keraguan sedikitpun bahwa pemimpin yang kita pilih menegakkan Dhien yang BENAR yaitu Islam. Janji Allah SWT adalah pasti.
Allahumma shalli wa sallim ala sayyidina muhammadin qad dhaqat hilati adrikni ya rasulallah
penulis,
Chie Zhoen

No comments:

Post a Comment

 
back to top