Tuesday, September 9, 2014

Hadiah Terindah

Kumpulan sajak bukanlah satu dari keindahan isapan cinta, dentingan gitar bukanlah satu kepastian dalam impian cinta, untaian cincin dan teratai gelang bukanlah utama untuk menyatukan cinta yang terkoyak dan untaian bunga merona bukanlah daun yang bisa menahan rintihan air hujan. Apa yang mampu menjadikan wujud menjadi ada? Adalah karena mampu menjadikan mimpi berubah dalam wujud nyata. Mimpi untuk menyatakan sebuah perubahan dalam arti cinta, mimpi akan menyatukan sebuah gubahan cinta yang terlena. Mimpi akan kisah sebuah misteri yang terindah karena cinta. Mimpi akan keikhlasan cinta dan semangat dalam dermaga bunga. Mimpi yang mewujudkan adanya warna yang telah hilang. Mimpi yang bisa membuat manusia sadar. Sadar bahwa semakin kita mulia dan bahasa untuk memuliakan kita dihadapanNya akan berujung pangkal kedekatan kita kepada_Nya akan semakin lemah.

Duri yang bersama daging akan terasa hampa manakala daging telah lepas menyertainya, ibarat gitar yang terlepas dari senarnya. Itulah gambaran watak dan kesediahan manusia yang menyebabkan luntur kebersamaan dengan lidah dan tulang rusuk. Banyak mantera dalam wujud kemulyaan dunia baik kekayaan maupun jabatan yang menerobos ruang dan waktu menghelawa nafas panjang melupakan arti ruh surgawi yaitu ridho. Ridho akan keyakinan yang mutlak bukan ambis dan tirani. Tirani hati dan ambisi otot yang menyebabkan lupa bahwa tembok yang kokoh akan tak sekokoh bila janji di dalamnya kurang semen dan mixture yang akurat. Sampai kapan kita akan menemukan sebuah warna dari indahnya kehidupan dunia? Jawabnya adalah materi yang menyebabkan manusia sabar akan cobaannya. Materi dalam wujud nyata dan dalam ornamen raut muka.
Hadiah yang terindah manusia adalah bagaimana kita mendapatkan barang yang istimewa. Apa itu semua? Yaitu barang yang membuat kita akan selalu mengenang, mengenang yang memberikannya, Misalnya adalah hujan. Hujan turun bagaimana manusia berusaha mencegahnya untuk tidak mengenai badan kita. Bagaimana kita menghindar dari upaya hujan untuk meraih jasad kita. Sementara kita sebuk menghelanya hujan semakin deras menerpa kita. Contoh lain adalah siraman air terjun di wajah kita, bagaimana wajah kita terkoyak derasan air terjun tanpa bisa beranjak. Nyaman dan nikmat namun melelahkan dan sakit. 
Itu adalah gambaran hadiah terindah dari sang Kuasa. Sementara bagaimana hadiah terindah bila datangnya dari yang terkasih? Adalah lebih jauh lagi tentunya kehangatan dalam warna raut wajah, Bilakah itu datang? seperti siraman mata air surga tentunya. Semoga kita tersadar bahwa hadiah yang terindah akan datang dan pergi kapanpun dia mau sementara abadi dan tidaknya tidaklah jadi jaminanan dalam masa yang akan di lalui. Yang terindah adalah sebuah senyuman yang memancarkan warna alami dari cinta, Tanpa wujud dan kefanaan dan harapan, muncul demia sebuah asa yang akan berjalan setiap saat walaupun dalam sautan pagar. Semoga hadiah terindah akan muncul dalam bentuk fana yaitu kesamaan antara hati, ruh dan jasad.
Manusia adalah tempatnya khilaf sementara malaikat adalah tempatnya sandaran ketajaman sang khalik untuk meyakinkan setiap manusia dalam jalanNya. Sementara mahluk lain adalah kesempurnaan planet ini. Semoga kita selalu sabar.
Wallahu'alam Bishowwab.
penulis,
Tjie Zhoen

No comments:

Post a Comment

 
back to top