Tuesday, April 21, 2015

Habis Gelap Terbitlah Terang versi Kartini

Ingat sebuah kisah tentang manusia petama di bumi yaitu Adam dan Hawa. Mereka tercipta karena keagungan Allah SWT. Manusia yang sempurna tercipta dengan bentuknya yang sederhana namun penuh dengan pesona, Adam tercipta sebagai pria sempurna dan lebih sempurna serta lengkap diambilah tulang rusuk Adam untuk dibuat menjadi manusia baru terciptalah Hawa yang mempesona. Mereka adalah penghuni surga yang indah dengan segala kenyaman. Namun sempurna apapun mereka hanya seorang manusia dengan berbagai kelemahan menaungi hati mereka. Hingga muncul syaitan yang mencoba merangkul hati wanita cantik Hawa. Hingga sampailah murka Allah. Turunlah mereka ke bumi menjadi penghuni selamanya sampai kiamat menjemput. Sampailah kepada kita anak turun manusia pertama.
Melihat ornamen keberadaan manusia tersebut, sampailah kepada tugas manusia dalam mendiami bumi. Bagaimanapun kerasnya memenuhi tugas sebagai seorang manusia penghuni bumi dan bagaimanapun kesuksesan dalam memenuhi tugasnya di bumi manusia akan kembali kepada fitrahnya secara berpasangan layaknya Adam dan Hawa. Seorang pria adalah naungan hakiki dari seorang wanita, figur pria sudah dimaqomkan menjadi pemimpin di bumi sekaligus pemimpin di kehidupan berpasangan yaitu menjadi imam atas keluarganya. Bagaimanapun bentuk keberadaannya dia adalah tumpuan yang tepat yaitu menjadi surga atas istrinya. Setiap ucapannya adalah surga bagi istrinya. 
Demikian juga wanita. Wanita di bumi memenuhi tugas membuat manusia baru dari rahimnya. Betapa berat tugas dan akan semakin berat apabila setiap darah yang menetes dari tubuhnya tidak dihayati dengan rasa syukur. Manusia mulia yang menjadikan bumi bisa semarak dan indah ataupun sebaliknya manusia mulia yang bisa menjadikan bumi semakin rusak, itulah manusia halus yang bernama wanita. Namun kelebihan yang diberikan Allah SWT atasnya adalah bagaimana wanita diberikan kemudahan dalam menggapai surga.
Surga inilah yang dijanjian Allah atas wanita. Yaitu surga yang membawa warna gelap menjadi terang. Apa artinya... Penulis memberikan gambaran wanita masa lalu yaitu Kartini. Kartini adalah wanita sempurna, dia seorang keturunan bangsawan dan hidup berkecukupan. Dia memperoleh ilham untuk menemukan sebuah makna akan jatidiri seorang wanita dalam lingkungan kebudayaan Jawa. Wanita yang sudah tertata rapi oleh adat yang sempurna dalam kurun waktu lama. Keberadaan inilah yang menjadikan dia mencoba menyelami hakekat wanita sesungguhnya. 
Jadilah dia wanita yang penuh dengan idealisme tinggi, mencoba menoreh vokal dalam kesetaraan dengan kaum pria. Dengan ide-idenya dia menjadikan wanita manusia yang punya nyali layak sejajar dengan pria pada jamannya. Hingga pertengkaran hati dan pemikiran selalu dia lakukan demi kemajuan kaumnya supaya lebih pintar dan tidak dilecehkan olah kaum pria.
Hingga sekian lama dia melakukan peperangan dalam hatinya. Akhirnya sampai juga dia dalam tujuan hidup yang hakiki. Apakah itu.. ?
"Habis Gelap Terbitlah Terang" ungkapan yang terkadang sering disalahartikan. Mengapa Kartini menuliskan itu semua. Dia telah mengerti dengan sebenarnya bahwa seorang wanita tercipta dari tulang rusuk pria seperti Hawa tercipta dari tulang rusuk Adam. Ibarat burung terbang tinggi dia akan kembali ke sarangnya. Bahwa setiap manusia dengan wujud wanita adalah bisa menjadi sempurna dan bahkan tanpa batas serta bisa sukses layaknya pria. Wanita bisa menjadi apapun yang dia inginkan dengan kesempurnaan yang di milikinya, namun apabila dia ingin menggapai surga yang sebenarnya adalah dia harus kembali dalam pelukkan Adam. Setiap ucapan Adam adalah surga bagi Hawa. Setinggi apapun kedudukan seorang wanita bila ingin mendekati surga Allah, mendekatlah kepada imammu yaitu suamimu.
Itulah warna kehidupan Adam dan Hawa dalam pesan dari seorang Kartini yang hendaknya dijadikan pegangan bagi wanita Indonesia menjadi wanita terbaik di dunia dan akherat. Saat gelap Kartini mencari jatidiri sebagai seorang wanita muncullah secercah sinar terang saat dia mendekat menyentuhkan tangan suami pada pipinya hal yang sangat sederhana yang telah dia cari selama bertahun-tahun. Lelah dan gundah hilang menjadi embun surga yang sejuk dan mendalam. Akankah ini menjadi kenyataan dalam kehidupan kita semua, kembali kepada pilihan hidup kita masing-masing tentunya. Semoga keinginan Adam dan Hawa akan terwujud yaitu kembali ke surga Allah SWT yang akan diwujudkan oleh kita penerusnya.
Wallahu'alam Bishowwab
penulis Chie

No comments:

Post a Comment

 
back to top