Friday, June 10, 2011

CAMSHAFT AND VALVE

Engine adalah design yang memungkinkan sebuah kesatuan akan terjadi secara kontinue dan menjadi keterkaitan tenaga yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain pada tiap komponen pendukungnya. Artinya bahwa engine tidak akan menghasilkan performa yang sesuai dengan spesifikasi yang di tawarkan apabila setiap dari komponennya akan berjalan sendiri-sendiri. Motor bakar atau motor pembakaran dalam muncul oleh adanya rumus siklus pembakaran dalam sebuah ruang tertutup yang terbuat dari bahan tertentu. Siklus yang akan yang berujung pada type motor yang dihasilkan. Type motor yang ditawarkan di sini adalah type motor 4 takt. Dengan sebuah pendukung mekanisme penggerak untuk proses pemasukkan dan pembuangan bahan bakar dan sisa hasil pembakaran bahan bakarnya.

Siklus ini terjadi oleh adanya perubahan gerak translasi piston yang dirubah menjadi gerak putar poros engkol atau energi panas dari pembakaran dalam ruang bakar dirubah menjadi gerak putar poros engkol. Gerakan naik dan turun piston selama 4 kali ini akan menghasilkan 2 kali putaran poros engkol/crank shaft. Nah, crankshaft ini adalah induk dari sebuah putaran engine, dimana dari sinilah semua gerakan akan tidak percuma dan digunakan untuk menggerakkan komponen yang lain untuk menggerakkan sistem penggerak/kelengkapan engine supaya berkesinambungan. Hal inilah yang menyebabkan performa engine akan tetap terjaga.

Dari crankshaft gerakkan putar akan diteruskan ke camshaft melalui mekanisme penggerak yang berbeda-beda pada setiap engine yang ada. Idealnya adalah poros cam/poros nok/camshaft merupakan dasar dimana untuk mengatur kerja dari katup/valve. Example pada engine bensin 4 takt terdapat 4 langkah piston dengan aturan yang jelas yaitu langkah isap (intake stroke), dimana bensin dan udara dihisap ke ruang bakar saat piston bergerak dari TDC ke BDC dimana posisi katup IN membuka, langkah kompresi (compression stroke) dimana posisi piston bergerak dari BDC ke TDC semua katup tertutup bensin dan udara dimampatkan supaya menghasilkan daya kompresi tinggi, langkah usaha (combustion stroke) dimana saat akhir langkah kompresi sebelum TDC campuran bensin dan udara di bakar dengan bunga api listrik busi sehingga piston terdorong dari TDC ke BDC, langkah buang (exhaust stroke) dimana sisa pembakaran di buang/di dorong piston dari BDC ke TDC katup EX membuka.

Naik turunnya katup atau kerja katup digerakkan oleh mekanisme katup yang sumbernya dari poros cam, sehingga tolak ukur membuka dan menutupnya katup/valve dipengaruhi oleh porosnya, apabila porosnya baik/belum aus maka membuka dan menutupnya katup akan berjalan sesuai spesifikasinya walaupun penyetelan katup kurang baik. Tetap akan membuka dan menutup katup sesuai tonjolan/nok dari porosnya. Tergantung menggunakan batang penumbuk (conecting rod) atau tanpa batang penumbuk katup/langsung. Juga akan berbeda saat mekanisme penggerak katup berbeda pula, dimana ada 3 (tiga) mekanisme penggerak yang digunakan pada umumnya yaitu mekanisme penggerak katup menggunakan rantai, mekanisme penggerak katup memakai roda gigi dan mekanisme penggerak katup menggunakan belt.

Di bawah ditunjukkan bagaimana kerja camshaft sebagai sumber putaran mekanisme penggerak katup dan katup itu sendiri.


sumber terkait
by Crowja Garichu

No comments:

Post a Comment

 
back to top