Monday, July 18, 2011

ARTI SEBUAH NAMA

Belum lelah rasanya pulang dari bekerja. Terlihat senyuman sendu sang kekasih alias istri. Apaseh gerangan yang terjadi pikirku. Tak lama muncullah racauannya, dengan gundah dia berkata sambil sewot dan berkaca-kaca. "Yah, aku sangat kesal dan marah juga sedih", "Kenapa" jawabku. "Begini yah, aku di suruh mengumpulkan data nama untuk pendataan tambahan honorarium di institusi, terus tak kumpulkan. Data tersebut sampai pada pengurus, terus pimpinan mengecek data nama-nama semua orang yang sudah mengumpulkan. Dia menemukan namaku pada deretan datanya. Eh, dia berkata, Lho namanya koq seperti ini. Ini nama yang salah kaprah alias artinya sangat jelek. Bukankah artinya seperti ini .... ", kata pimpinan institusi. "Hal tersebut disampaikan pimpinan di bawahnya terus disampaikan kepadaku. Aku sangat sedih, akhirnya kujelaskan dengan nada marah bahwa arti namaku adalah seperti ini, seperti yang diberikan oleh orangtuaku. Sampai-sampai aku berucap, bapakku jelek-jelek adalah seorang santri, juga sudah haji. Subhanallah siapa yang salah dalam hal ini". Aku cuma tersenyum mengelus hatinya. Jawabku sederhana, "..biar saja dia mengartikan seperti itu yang penting artinya bukan seperti itu..siapapun tidak berhak mengartikan lain nama seseorang, karena nama sudah tergaris dalam hidup seseorang oleh Allah SWT"

Sebuah ilustrasi hati manusia yang belum bisa dikatakan bisa menemukan surga kelak di akherat dalam bentuk jasad dan ruh. Ingat sebuah jabaran hidup pertanggungjawaban manusia, bahwa amal yang pertama kali di hisab adalah amal sholat kita. Dimana sholatnya baik, baik pula amaliah yang lainnya. Sejenak termenung, bukan mau membantah sebuah kalimat tersebut. Namun setiap manusia yang hidup akan mengalami mati dan setelah mati jelas akan dihisab semua perjalanan hidupnya di dunia. Yang lebih dalam pendekatan penulis adalah bahwa manusia akan melakukan pertanggungjawaban terhadap amalnya dihadapan Allah SWT dengan tuntas dalam semua sisi dalam jasad dan akhlaknya. Sehingga muncul pertanyaan dalam benak penulis. Bentuk sholat yang bagaimana yang akan membuahkan sholat yang terbaik dan diterima sehingga akan menjadi kategori pengertian tadi. 

Menurut penulis bahwa semua perbuatan, perkataan dan hati manusia akan di nilai dalam pertanggungjawabannya oleh Allah SWT. Sehingga sebuah ibadah sholat adalah sebuah ibadah yang indah dan tidak bisa dicampur adukkan dengan naluri dan akhlak. Bahwa tujuan dari sholat adalah membentuk pribadi yang terbaik sebagai insan. Adapun setelah melaksanakan sholat kualitas akhlak dan yang lainnya masih menunjukkan lemahnya kekuatan sholat yang telah dijalankan adalah kembali kepada namanya yaitu "manusia". Jelaslah dapat di artikan bahwa perbandingan antara surga dan neraka sangat tipis sehingga orang bisa masuk surga dengan mudahnya namun manusia juga bisa dengan mudah terjerumus dalam nerakanya sendiri secara tidak langsung. 
Setiap manusia yang baik adalah manusia yang selalu menyatakan dirinya lemah. Dan dia tidak akan dengan sengaja menghardik, memfitnah dan melakukan kemungkaran walaupun perkataan sekecil apapun. Namun setiap perkataan yang tidak baik hendaklah harus dirujuk kembali ataupun di ralat selanjutnya cenderung untuk bertatap muka dalam kebaikkan bersama. Bukan sebuah analisa yang salah dan kurang melihat figur dan sebab keadaannya.
Inilah sebuah kesalahan yang sering dilakukan oleh orang-orang yang sudah menganggap ilmunya setinggi langit, sehingga lupa akan ajal dan amal sholeh secara hakiki. Kapankah insan ISLAM pada umumnya meminimalkan sebuah egoisme keilmuan dan kemajemukan?? Jawabnya akan kembali pada arti sebuah nama seseorang. Wajah dan kararter yang mempunyai nama "..si fulan.." walaupun dipandang secara sekilas jelas akan menunjukkan aura dari kepribadian dan ambisinya.

Saudara sebangsa dan semuanya. Makna sebuah nama adalah mutlak milik si pemberi nama yaitu orang tuanya, mereka menamakan buah hatinya dengan indah dengan melihat keadaan saat itu terjadi. Dengan yakin orangtua kita memberikan nama dengan arti dan tujuan yang terbaik. Nantinya dengan nama tersebut curahan kasih sayang, harapan dan cita-cita orangtua akan berlanjut ke anak buah hati cinta kasih mereka. Bahwa sembilan bulan sepuluh hari seorang Ibu dan Ayah menantikan kedatangan surganya dengan linangan kerja keras dan airmata. Apakah akan dipandang sebelah mata arti sebuah nama oleh orang lain. Ini adalah sebuah kedzaliman akhlak yang tidak mencerminkan kualitas ibadahnya. Sungguh sangat tragis di dengar oleh telinga. Inikah wajah umat Islam sesungguhnya, kapankah kita akan bersama-sama menemukan surga Allah di akherat denga cara demikian. Yang ada adalah semakin jauh dari rahmat dan hidayah Allah SWT. Insyaflah sebelum siksa kubur akan menjatuhkan setiap manusia dalam penyesalan yang tiada akhir. Minta maaflah dengan bijaksana sebagai muslim/muslimah yang dikasihi_Nya.

Pesan penulis, berilah nama anak-anakmu sebuah nama yang indah dan terbaik. Jangan sampai dikemudian hari nama anak-anakmu akan menjatuhkan keadaan anakmu menjadi insan yang disepelekan karena arti namanya. Sungguh sangat kasihan, kesalahan persepsi mungkin bisa dibenahi namun kesalahan memberikan nama akan berujung pada duka anak sepanjang hidupnya.
Wallahu'alam bishowwab.

penulis
by Crowja Garichu

1 comment:

 
back to top