Friday, September 7, 2012

Durian dan Kedondong


Durian adalah buah yang sangat nikmat berbau harum dan menyengat. Kecil ditatap kalau sudah besar disikat alias dicuri. Banyak yang suka durian namun banyak pula yang enggan memakannya karena memikat dan bikin sekarat. Kulit luar keras, berduri besar dan jatam, bila kejatuhan durian bukan nikmat yang di dapat tapi luka yang tersayat. Di kulum nikmat dicium dahsyat, dirasakan lembut dan hangat. Bila panas terik makan es durian.. Duuh alangkah segarnya!!!... Apa yang anda fikirkan tentang durian?
Apa pula yang bernama kedondong. Kedondong adalah buah yang halus luarnya dalamnya berserabut, rasanya asam dan manis. Buah ini suka dikonsumsi untuk bikin rujak beramai-ramai, jarang di lirik tapi apabila bibir terasa mau muntah kedondonglah yang dicari untuk bertemu dengan sambal rujak, sedapnya kata ibu-ibu. Kedondong juga sering buat manisan, rasa buahnya akan terbawa ke lidah bahkan seratnya menggaruk gigi dan susah dicabut. Nikmatnya buah ini saat menggigit sisa buah pada serabutnya ibarat mencongkel sisa-sisa daging di tulang enggan dilepas. Kedondong adalah tipe buah yang munafik, halus luarnya dalamnya berserabut alis beda antara muka dan hatinya.
Setiap orang mempunyai kesamaan indera, khususnya indera pengecap yaitu mulut dan lidah. Bila rasanya asin pastilah semua orang akan mengatakan asin. Bila rasanya manis tentunya banyak yang setuju kalau rasanya manis. Apabila rasanya pahit tentunya semua tidak akan berbohong kalau rasa itu pahit. Jika rasa tersebut asam orang yang ikut merasakan pasti akan sama untuk menyatakan kalau itu adalah berasa asam. Namun berbeda apabila istri kita sudah memasak dengan giat dan menyajikan masakan dengan senyuman terindah, padahal masakan yang telah diolah itu setelah dicicipi tidak masuk di lidah apalagi harus di telan ke tenggorokan. Dengan hati gusar sang suami pasti akan mengatakan masakan tersebut sangat lezat biar tidak dimarahi atau takut tidak diberi jatah surga..
Kesamaan ini bukan ukuran apabila semua orang akan bisa menelan setiap rasa ini dengan nikmat. Ada orang yang tidak suka masakan manis, ada orang yang enggan masakan asin dan ada pula orang yang tidak suka keduanya. Inilah mengapa Allah SWT menciptakan indera yang sama namun berbeda rasa dalam menerima kenyataan indera ini dalam menyatakan setiap yang dihadapi indera ini. Semua tidak bisa dipaksakan dan semua tidak bisa membayangkan kenapa ini harus terjadi. Jawabnya adalah marilah belajar memasukkan hal yang tidak bisa dirasakan oleh indera kita ke dalam kerongkongan tanpa keluh dan kesah. Semakin tua tentunya semakin banyak keinginan namun kurang melihat keadaan dan hilang percaya diri hingga berubah sifat dan sikapnya. 
Apakah anda mau memakan buah durian kulitnya saja sementara oranglain memakan isinya. Ataukah anda mau memakan isinya sementara isinya tergeletak tanpa kulit jatuh terkena kotoran kambing sementara oranglain hanya menikmati aroma segar kulitnya.
Apakah anda mau memakan serabut buah kedondong sementara buah dagingnya dimakan orang lain. Ataukah anda mau memakan dagingnya setelah daging tersebut dijilati oleh anjing milik tetangga, sementara kulitnya berada di dalam digerus bercampur es buah yang segar. 
Jadilah seorang pribadi yang melepaskan su'udzon terhadap orang lain sekecil apapun, apalagi orang yang tidak suka kepada anda dan kita juga tidak pernah suka kepadanya. Bahwa belum tentu anda yang berpangkat tinggi, pejabat teras papan atas, bergunung harta benda, berhektar sawah dan ladang, beribu rumah kost-kostan, berpuluh-puluh mobil terparkir di pinggir jalan dan ber_milyar dollar uang dalam genggaman. Bisa menikmati makan yang lezat, bisa tidur dengan nyenyak ditemani nyanyian nyamuk. Bisa membeli apapun yang bisa dan ingin anda beli dengan mudahnya, seolah Allah SWT juga bisa terbeli dengan mudahnya. Padahal hatinya tidak tenang, jiwanya rapuh, inderanya tertutup awan seolah mendung tak terlihat dan oranglain yang selalu jadi publik figur untuk dipersalahkan sementara pundak sendiri tidak pernah anda sadari tidak pernah di lihat bahkan sekejap di depan cermin. Semoga anda suka mengambil hati orang lain tidak suka mengambil barang milik orang lain alias dhalim..
Bismillahirromanirrohim wala haula wala quwwata ill billah
Wallahua'lam Bishowwab
penulis,
Chiezhoen

No comments:

Post a Comment

 
back to top