Wednesday, April 27, 2011

DISIPLIN ATAU NYAWA DI PINTU KERETA API

Pagi ini tampak mendung karena tadi malam turun hujan, sehingga jalanan di Kroya dan sekitarnya nampak basah. Hiruk pikuk orang mulai lalu lalang di jalan. Ada yang pejalan kaki, sepeda, pengendara motor, mobil dan sebagainya menambah ramainya keadaan. Dari mulai pedagang, anak sekolah, karyawan, orang umum dan semuanya yang berkepentingan di pagi ini ikut meramaikan lalu lintas. Setiap ruas jalan menunjukkan aktivitas yang menggairahkan, dimana hari masih pagi dengan hawa yang lumayan masih sejuk. Tak terasa motor mendekati perlintasan KA Kroya. Dan tanpa disadari suara isyarat peringatan pintu rel berbunyi, dengan di ikuti turunnya palang perlintasan KA sebagai tanda jalan ditutup. Dari arah utara terlihat kendaraan berjejer berhenti, demikian juga dari arah selatan banyak kendaraan serentak menghentikan lajunya. Semua menumpuk disisi sebelang palang pintu rel. Karena jalan di Kroya cenderung tidak begitu lebar, bisa dibayangkan kalau semua kendaraan menumpuk menjadi satu. Kroya adalah sebuah pertemuan antara jalur utara dan jalur selatan. Jalur Utara dari arah Purwokerto - Jakarta dan sebaliknya. Jalur Selatan dari arah Bandung dan sebaliknya, ini adalah jalur yang sangat bagus sehingga aktivitas KA akan selalu padat setiap harinya. Tak bisa dipungkiri penjaga pintu KA akan sangat jeli untuk setiap jadwal kereta yang datang dan pergi.

Setiap pengguna jalan pastilah akan menyadari keberadaan pintu perlintasan rel KA. Pintu ini menunjukkan bentuk tanggungjawab dari pihak PT. KAI sebagai upaya untuk semakin menjamin kelancaran perhubungan di Indonesia. Pada sisi kota yang dilalui kereta api, maka sudah sewajarnya pintu ini dipasang sebagai aturan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Adanya pintu ini akan menjamin kelancaran dan keamanan serta kenyaman pengguna jalan raya dan juga pengguna rel yaitu kereta api itu sendiri. Walaupun sangat mengganggu kalau sedang di depan pintu saat palang dipasang semua demi kebersamaan. Nah, kondisi inilah yang memungkinkan sebuah kesadaran yang mengharuskan semua pengguna jalan mentaati aturan yang sudah berlaku. 

Dalam kutipan suara speaker bisa terdengar dengan jelas :

mohon perhatian para pengguna jalan raya
perlu kami beritahukan bahwa sesuai dengan undang-undang no 23 th 2007 tentang perkeretaapian
bahwa setiap pemakai jalan raya yang hendak melintas jalan kereta api wajib mendahulukan lewatnya kereta api

palang pintu perlintasan bukan alat pengamanan utama
dan bukan merupakan rambu lalu lintas
tetapi hanyalah alat bantu untuk mengamankan perjalanan kereta api
untuk itu berhati-hatilah setiap akan melewati perlintasan kereta api
di lokasi lain masih banyak perlintasan yang tidak dijaga dan tidak berpintu
oleh sebab itu patuhilah rambu-rambu lintas yang ada

dengan mematuhi peraturan lalu lintas berarti anda telah berusaha menyelamatkan diri sendiri, keluarga, dan rekan-rekan anda dari bahaya kecelakaan
sampai saat ini telah banyak korban meninggal dunia sia-sia karena kelalaian dan ketidakdisiplinan ketika melewati pintu perlintasan kereta api
terimakasih atas kedisiplinan anda dalam berlalu lintas
semoga selamat sampai tujuan

pesan ini disampaikan oleh PT Kereta Api Persero

Setiap saat bila pintu ditutup pasti akan terdengar suara ini, dimanapun dan kapanpun pasti akan sama atau tidak jauh berbeda. Settingan suara ini menunjukkan bahwa keberadaan palang pintu perlintasan KA adalah tidak bisa dianggap sepihak. Bila anda melanggar aturan ini bukan tidak mungkin nyawa anda adalah taruhannya. Kedisiplinan tidak akan merubah keterlambatan namun tetap akan berbuah keselamatan. Ada saat yang kurang di senangi apabila sudah di pintu, kereta api yang ditunggu-tunggu tak kunjung datang. Pengguna jalan bersumpah serapah terhadap penjaganya. Ini sering terjadi, namun mereka si tukang jaga pintu rel sekedar melaksanakan aturan dari stasiun untuk menutup jalannya, sementara pengguna jalan raya juga harus lalu lalang dengan berbagai urusan yang mendesak. Khususnya jalur-jalur padat, pagi siang dan sore. Kondisi inilah yang harus selalu menjadi kesadaran sebaik-baiknya bahwa nyawa adalah masalah utama dibanding macetnya lalu lintas.

Marilah menjadi pengguna jalan yang baik, yang selalu mementingan nyawa di jalan raya, supaya tidak terbuang percuma. Gambar ini sengaja diambil tidak dengan penerobosan jalan saat kereta api melintasi rel, karena untuk menjaga semuanya. Padahal yang terjadi adalah seringkalinya penerobosan rel yang dilakukan pengguna jalan di wilayah ini. Terima kasih.

Rabu, 27 April 2011

Crowja Garichu

No comments:

Post a Comment

 
back to top