Monday, May 16, 2011

KRITERIA KELULUSAN

Lulus identik dengan sebuah kemenangan, karena sekian lama berjuang untuk satu tujuan yaitu tidak tertinggal kelas dan menanggung malu. Kata yang sangat indah di dengar dan mengasyikkan kalau sebuah kelulusan sudah ada pada status seseorang seperti halnya FB diakui statusnya dan diacungkan jempol oleh beribu teman dan sahabat, karena oleh kata kita dalam dunia maya. Kata lulus mengandung makna juga bahwa keadaan akan berubah jika kata tersebut sudah keluar dari amplop dan diterima oleh orang tua masing-masing. Sudah banyak gambaran dari masa ke masa dari jaman ke jaman bahwa sebuah rutinitas pembelajaran akan di akhiri dengan pencapaian akhir dari kurun waktu belajar yang mencapai berhenti dalam jenjang di sebuah sekolah. Bila di pendidikan dasar berarti mereka telah menamatkan pembelajaran 9 tahun tingkat dasar yaitu Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama. Bila Sekolah Menengah Atas berarti sudah menamatkan 3 tahun pendidikan di Lanjutan Atas. Bila ke jenjang Diploma dan Strata mereka akan mengenal yang namanya Wisuda.

Beragam harapan akan dituangkan setelah mereka semua mendapatkan sebuah pengakuan dari instansi pendidikan yang sudah sekian lama di jalani. Istilahnya setiap orang yang melakukan perjalanan akan mengalami saat-saat berhenti, dimana saat ini mereka akan melakukan strategi baru untuk menuangkan semangat setelah sekian lama berjuang menyelesaikan ambisinya. Akankah ini akan menjadi sebuah awal dari pemikiran baru ataukah akan menjadi pemberhentian selamanya pikiran kita setelah di gembleng selama beberapa tahun?

Sebuah jawaban yang akan terlontar dari pribadi masing-masing, bahwa akan berbeda manakala semua yang sudah di jalani sudah memenuhi akhir dari perjalanan hidup manusia dalam merampungkan penanaman kekuatan bathin masing-masing atau kepuasan membeli ilmu yang sangat mahal dan berharga bagi perjalanan hidup selanjutnya. Ada jaminan hidup bahwa mereka akan diakui oleh masyarakat telah menyelesaikan norma yang ada di dalam masyarakat yaitu menuntut ilmu. Menarik kalau di amati berbagai alasan yang membuat manusia menemukan arti penting hidup di dunia ini. Ada yang beranggapan sebuah pendidikan adalah untuk membuang bodoh pada diri manusia supaya bisa mengikuti perkembangan jaman dan tidak primitif di mata semua orang. Ada yang beranggapan bahwa pendidikan adalah modal utama supaya orang bisa bekerja dengan status yang lebih tinggi di banding orang lain. Ada yang beranggapan pula bahwa pendidikan adalah modal untuk menjadi manusia yang sempurna yaitu manusia yang akan menemukan Tuhannya kelak di akherat, bahwa pendidikan atau ilmu tidak akan lekang dimakan usia bahwa akan di jadikan pembuktian kualitas amalnya di akherat.

Semua sudah merasakan akan nikmatnya memberi kebahagiaan bagi orang tua. Saatnya bagi anak-anak mereka memberikan nilai bathiniah bagi orang tua yaitu menyandang predikat LULUS. Lulus dari sebuah pembelajaran di sekolah, lulus dari bisingnya kehidupan pendidikan di sekolah, lulus dengan kenyangnya menulis dan berfikir dengan pulpen dan otak kita, lulus dengan diskusi sampai berkelahi dengan teman dan guru mereka, lulus dengan teman-teman sepermainan dan seperjuangan yang selalu membuat usil, lulus dengan mengejek temennya yang tidak lulus, lulus dengan mencorat-coret baju teman dan gurunya, lulus dengan menghantamkan kepalanya ke tanah dan lantai saking senangnya, lulus dengan berorasi ria berkendara dengan iring-iringan bersama teman yang lulus maupun yang tidak lulus, lulus dengan menangis dan saling berpelukkan dengan teman dan semua penghuni sekolah.

Selamat tinggal sekolahku, selamat tinggal genteng sekolah, selamat tinggal teman-teman semua, selamat tinggal papan tulis, selamat tinggal parkiran, selamat tinggal meja dan bangku, selamat tinggal guruku yang cantik, selamat tinggal guruku yang killer, selamat tinggal gedung sekolah dan WC, selamat tinggal benderaku, selamat tinggal guruku semua, selamat tinggal kantin sekolah, selamat tinggal Pak Udin, Pak Bejo, Pak Slamet, selamat tinggal semuanya. Aku akan pergi naik pesawat biar terbang tinggi meninggalkan kalian semua. Semua akan mengucapkan selamat jalan untuk melanjutnya perjalanan hidup yang akan diarungi entah sampai dimana lagi akan berhenti kembali.

Nilai dari rutinitas yang akan terus berlanjut entah sampai kapan. Terkandung arti hal yang melahirkan sejarah bagi perkembangan jiwa dan semangat dari generasi ke generasi. Dari semangat ke semangat, bahwa  pendidikan dan pembelajaran di sekolah akan menuai awal dan akhir bagi kematangan jiwa dan akhlak seseorang. Bahwa manfaat yang besar haruslah dirasakan kalau kita semua telah bisa mengenyam pendidikan yang tidak semua orang bisa merasakannya. Banyak dari mereka anak-anak bangsa yang tidak bisa merasakan nimatnya di bangku sekolah bersenda-gurau dengan teman dan sahabat. Banyak dari anak bangsa ini yang belum bisa merasakan membawa ijasah dari sekolah. Banyak dari mereka yang belum bisa menikmati pekerjaan yang nikmat dari ijasah yang dimiliki dari sekolah. Banyak dari masyarakat Indonesia yang belum mampu mengenyam pendidikan sebagai upaya perubahan statusnya di mata masyarakat. Sungguh hal yang patut di syukuri kalau anak-anak kita bisa sekolah dengan baik. Bersyukurlah diberikan waktu untuk menunjukkan kemampuannya masuk di sekolah dan merasakan nikmatnya pakai seragam sekolah.

Ini sebuah wacana yang seharusnya dijadikan pemikiran bahwa nilai pendidikan bukan hanya sekedar corat-coret setelah kelulusan dan sebagainya. Namun untuk menjadikan seorang dan berjuta-juta orang dan generasi yang kuat, haruslah ditanamkan bahwa pendidikan adalah sepanjang hayat, bahwa setelah berhenti dari sekolah janganlah berhenti dari berfikir untuk menjadikan diri dan orang lain sadar akan pentingnya kebersamaan. Bahwa tolak ukur kebahagiaan bukanlah hanya di mata UANG saja. Bahwa nilai kebaikan bukan hanya di ujung fuluz. Setelah lulus berlomba-lomba mencari fuluz yang besar dan melupakan semua nilai yang telah ditanamkan di sekolah yaitu nilai keilmuan, kompetensi dan sikap. Jangka panjang hidup kalian adalah bersama sebuah pemahaman itu. Bahwa mencari kebahagiaan hidup akan berangkat dari nilai dasar yang akan menjadikan diri kita kuat bertarung dalam alam yang fana ini. Jadikan anak didik kita menjadi itu semua. bukan semua nilai lulus dan kerja ataupun nganggur yang selalu di gembar-gemborkan oleh siapapun. Bahwa akhir dari itu semua adalah nasib yang akan membawa hidup mereka semua menemukan akar dari pemikiran selama ini.

Inilah yang akan menjadikan generasi penerus kita sebuah generasi yang tidak akan rapuh di makan oleh politiknya jaman yang glamour. Tidak mudah korupsi setelah duduk di kursi yang empuk. Mempunyai empati yang baik terhadap kehidupan di sekelilingnya. Memberikan rasa nyaman untuk semua orang yang mengenalnya. Menjadi figur yang akan sama antara hati dan bibirnya. Menjadi pemimpin yang akan mengayomi yang di pimpinnya. Menjadi pribadi santun yang selalu memandang seseorang bila di ajak bicara. Warna inilah sebenarnya kajian dari nilai kelulusan seorang siswa dalam akhir pendidikannya. Sebuah warna yang diharapkan oleh gurunya.

 By Crowja Garichu

1 comment:

  1. Hm...lulus SMA? Setelah memasuki dunia kerja baru kita sadar, lulus tidak hanya sekedar lulus tapi kualitas dari kelulusan itu.

    ReplyDelete

 
back to top